Anime

Sabtu, 20 Juni 2015

Balada Bermain Petasan

Petasan Jangwe

Sore itu seperti biasa gua, aldo dan risky bermain kelereng di depan rumah risky, kita taruhan 20 kelereng yang menang bisa dapatkan semua kelereng yang ada di buletan. Dan disini yang paling jago main kelereng adalah aldo, aldo ini jago banget bermain kelereng bahkan bapaknya juara kelereng tingkat RT.

Tapi sejago-jagonya dia main kelereng, aldo nggak bisa main kelereng kalo nyentil kelerengnya make tulang ekor , itu sulit. Dan yang paling nggak bisa main kelereng dari kita semua adalah risky, iyah risky ini kalo nyentil kelereng selalu masuk got, kadang-kadang masuk telinganya nenek-nenek yang lagi lewat akhirnya risky dipukulin sama nenek-nenek itu dengan tongkat saktinya.

Dan gua, mungkin gua bisa dikatan dikit-dikit jago soal main kelereng, tapi tetap gua sering kalah sama aldo. Aldo ini punya kekhasan sendiri dalam menyentil kelereng dia punya power yang besar mungkin powernya kayak tendangan Roberto carlos. Bahkan saking kuat menyentil kelerengnya, kelereng tersebut bisa mental sejauh jarak pacaran ala anak LDR.

Pertadingan pun dimulai gua, aldo dan risky mempersiapkan jagoannya masing-masing, seperti biasa jagoan gua adalah kelereng yang nggak terlalu berat, kalo aldo jagoanya kelereng yang enteng, sedangkan jagoan risky itu kelereng yang beratnya 20 ton dan berwarna seperti putih susu kambing etawa.

Kami pun mulai menyentil kelereng kami masing-masing, seperti biasa yang jalan pertama adalah risky, dan benar saja risky pun langsung kalah karena kelerengnya masuk buletan atau namanya porot.

“aduh baru main langsung kalah” ucap risky.

“Lagian lu make kelereng yang kayak bola bekel yah kalah lah.” Kata aldo.

“tau lu sih mainnya gak bener lu ris.” Kata gua.

Dan yang tersisa hanya gua dan aldo, setelah risky menyentil giliran gua yang menyentil, gua memang nggak terlalu ahli menyentil kelereng dan akhirnya gua nggak kena kelereng yang ada dibuletan.

Setelah gua dan risky jalan, kini giliran aldo yang jalan,dia selalu menggunakan jurus sentilan duo serigala dan mengeluarkan power yang sangat besar mungkin dia punya chakra biju sehingga powernya sangat besar.

Beberapa detik kemudian aldo menyentil kelerengnya dengan kekuatan penuh bahkan sampe kena kaca helm orang yang lagi lewat di dekat situ, dan kaca helmnya pun pecah.Lalu orangnya terjatuh dari motornya.
“duh gimana nih kena orang lagi!!” gumam aldo sambil panic.

“lu sih nyentilnya kenceng banget” kata gua.

“ayok kita kabur kerumah gua, mumpung orangnya belum ngeliat kita” kata risky.

“ayuk”

Akhirnya kita bertiga kabur dan ngumpet dirumahnya risky, untungnya rumahnya risky deket, kalo jauh mungkin kita bertiga udah habis dimakan orang itu karena mukanya mirip sumanto (pemakan orang di purbalingga).Kita udah nggak mempedulikan kelereng kita lagi, yang terpenting kita selamat dari amukan orang itu.

“mudah-mudahan mahluk astral itu nggak ngeliat kita.” kata aldo.

Gua dan risky langsung teriak “Aminn !” bersama-sama.

Beberapa menit kemudian bapak-bapak yang mirip sumanto itu bangun dan melihat sekeliling dia, ternyata nggak ada siapa-siapa mungkin dia menganggap yang ngelempar kelereng ke arah dia adalah sekumpulan tuyul yang lagi iseng, akhirnya bapak-bapak itu langsung pulang dengan raut muka yang ketakutan.Dan kita bertiga pun langsung bernapas lega.

“ahhh, akhirnya bapak-bapak itu udah nggak ada. Alhamdulillah” kata gua.

“iyah, Alhamdulillah untung nggak ngeliat kita.”

“nanti malem sholat tarawih yah?” Tanya aldo.

“iyah donk, kalo nggak tarawih berarti dia bukan laki-laki sejati.” Kata gua.

“iyoi donk, gua sholat tarawih juga tapi 2 rakaat doank habis itu langsung pulang.” Celetuk risky.

“MANA BOLEH BEG*.!!!” Teriak gua dan aldo.

“yaudah nanti kita ketemuan lagi pas shalat tarawih.” Kata aldo

“okeeeee sip.!”

Kita semua pun pulang kerumah kita masing-masing kecuali risky, karena dia udah ada dirumahnya jadi nggak usah pulang lagi. Beberapa jam kemudian adzan sholat isya pun berkumandang, kita bertiga sholat isya dan duduk bersebelahan. Ketika sholat tarawih bukannya sholat kita malah memikirkan strategi tempur petasan melawan kampung sebelah.

“nanti subuh kita beli petasan habis itu kita tempur sama anak-anak kampung sebelah.” Kata aldo.

“tapi nanti kalo main petasan ntar petasannya kena tangan kita gimana donk?” ucap risky.

“ahh cemen lu ris, gitu aja takut.” Kata aldo.

“tau nih risky nyalinya tempe goreng, huh !” kata gua.

Kita semua berunding memikirkan strategi buat besok tempur petasan melawan anak-anak kampung sebelah. Kita kayak berunding di konfernsi meja bundar tapi bedanya ini pas sholat tarawih jadinya konferensi sholat tarawih. Kita berunding selama 4 rakaat sholat tarawih dan kita sepakat habis sholat subuh beli petasan lalu tempur petasan.

Akhirnya pada rakaat ke 6 sholat tarawih kita pulang, karena risky kebelet boker.Dan gua, aldo dan risky nggak sholat tarawih.Anak yang durhaka.

Keesokan harinya sehabis sahur, kita semua ketemuan di masjid untuk sholat subuh sehabis sholat subuh lalu kita ngumpul di depan rumah risky untuk membeli petasan, kita punya duit buat beli petasan itu adalah dari ngebobol celengan. Bahkan aldo uangnya dapet dari ngepet dan jagain lilin.

Sesudah ngumpul didepan rumah risky, lalu kita bertiga pun pergi ke pasar buat beli petasan, di perjalanan menuju pasar banyak anak kampung sebelah sudah ngajakin tempur dari mulai petasan jangwe hingga petasan banting dilemparkan ke arah kita semua.

Tapi karena kita belum ada petasan akhirnya kita kabur, dan lari ke arah pasar, tapi walaupun sudah lari, pantat gua pun masih terkena sasaran empuk petasan jangwe. Iyah gua pun terkena sundulan petasan jangwe dan gua pun langsung berteriak kesakitan , gua seperti sapi yang di slepet oleh majikannya. Dan ketika bokong gua dibuka, bokong gua udah kayak di cat warna merah.Dan itu rasanya sakit.

“tenang fan, sehabis kita beli petasan kita balas anak-anak kampung sebelah yang songong itu.” Kata aldo.

“iyah kalo bisa kita balasnya dengan ngelempar kembang api dan petasan BANTING !!!” kata risky.

“atuh itumah nggak bikin mereka takut lah risky !!!” kata gua.

Setelah perbincangan yang nggak penting itu, akhirnya kita nyampe di penjual petasan, gua langsung beli 1 pack petasan korek dan 1 pack petasan jangwe, risky beli 1 pack petasan jangwe, 1 pack petasan banting, dan 1 pack kembang api. Dan aldo langsung beli 5 pack petasan jangwe dan 2 pack petasan korek.

“nah baru kita siap tempur petasan !” kata aldo sambil mengibaskan rambut mohawknya dia.

“do,  kok lu belinya banyak banget, emang habis?” kata gua sambil terheran-heran.

“nggak fan, ini buat persiapan nanti abis sholat tarawih”

“oh gitu, terus lu kenapa beli kembang api risky !!!!!”

“ini mah buat gua main sama adek gua fan, gak bakalan gua tempur make kembang api lah.” Kata risky.

“oh bagus, kirain lu bego tempur petasan make kembang api.”

Lalu kita semua berjalan perlahan meninggalkan pasar, dan tidak lupa membeli korek buat nyalain petasannya, karena tanpa korek petasan tidak bisa apa-apa.Kita pun sudah mempersiapkan petasan kita tinggal nyari musuh.

Beberapa menit kemudian ada beberapa anak kampung sebelah berperawakan tua ngajakin tempur kita bertiga.

“Ku naon sia anying, sini tempur petasan ku aing.”Kata anak kampung sebelah paling tua itu, mungkin bisa di bilang sesepuh anak kampung itu.

Tiba-tiba risky mengeluarkan kembang apinya dan menyalakannya. Sambil berteriak “SINI LU MAJU BOCAH !!, kami tidak takut dengan ke-TUA-an muka anda. Sini lu maju gua bek. !!!” dengan memegang kembang api yang menyala dan menakut-nakuti anak kampung sebelah.

Kira-kira risky megang kembang apinya kayak gini

Anak kampung itu pun tertawa terbahak-bahak dengan tingkah risky yang konyol itu “BUAHAHAHAHAHAHAHA sia pengen nakut-nakutin kita make kembang api itu.BUAHAHAHAHAHAAHAHAHAHAHAHAHA !!!.” kata orang yang paling tua di clan anak kampung itu.

“aduh jatuh deh harga diri kita.” kata aldo.

“duh kenapa risky bego banget sih.” Kata gua.

“gua salah yah.?” Kata risky.

“nggak ky lu bener kok, bener-bener be**. !!” kata aldo.

“udah daripada kita ngoceh nggak jelas, ayuk kita tempur dengan clan kampung sebelah itu.” Kata gua.

Semua mempersiapkan petasannya dan melemparkan ke arah lawan masing-masing, gua melemparkan  5 buah petasan korek sekaligus tapi karena belum dinyalain petasannya, akhirnya petasan itu nggak meledak.
Lalu si aldo pun melemparkan petasana jangwenya lalu mengenai salah satu dari clan kampung sebelah.

“yes, kena 1 lumayan. !!!” kata aldo.

Beberapa menit kemudian anak-anak clan kampung sebelah itu langsung mengeluarkan lebih banyak petasan jangwe bahkan ada yang menyalakan 10 buah sekaligus petasan jangwe dan 2 diantaranya mengenai gua dan risky.

Risky terkena dibagian bahunya sementara gua terkena dibagian perut gua, untung aja nggak kena bagian bawah perut.Kalo kena bisa bahaya kalo nikah nanti.

Dan risky pun balik membalas dengan melemparkan petasan bantingnya.Lalu clan kampung sebelah pun tertawa terbahak-bahak lagi.

“HAHAHAHA PETASAN BANTING??, CUPU BANGET SIAA !!” kata anak kampung itu.

“heh gini-gini petasannya bisa nakutin anjing, kaya elu. !!” kata risky.

“yaampun risky :( ” kata aldo.

“udah lah gua aja yang nyerang clan kampung itu..” kata aldo.

Lalu aldo menyalakan sekaligus 5 petasan jangwe ke arah clan kampung sebelah dan ternyata aldo melemparnya ke arah yang salah, malah mengenai rumah mewah deket situ.Dan pecahlah jendela kaca itu.
Dan pemilik rumahnya keluar dengan muka yang berkumis ikan lele dan mukanya berprawakan sebagai preman pensiun, orang itu pun membawa sapu lidi dan kemocengnya dan melemparkan ke arah kita dan ke arah clan kampung itu.Sepertinya bapak-bapak itu sedang mengeluarkan fatalitynya (mortal kombat).

Akhirnya pertempuran itu bubar seketika, dan kami pun lari terbirit-birit menuju rumah kami masing-masing.
“lu lagi do salah ngelempar petasan jangwenya..” sambil lari secepat halilintar

“maaf gua habisnya kesel sama klan kampung sebelah itu, gayanya songong dan gua pengen bales dendam ke mereka. !!!”

“udah lah besok gua nggak ikutan tempur lagi. !!” kata gua.

“ahh cemen lu fan gitu aja keok. Gimana semangat bangsamu melawan penjajah.!!!” Kata aldo.

“biji lu semangat melawan penjajah, itu kita hampir kena tau !!!” kata gua.

“dasar lemah. Dasar payah lu fan.!!”

“ah biarin aja lah.Ky kita udahan yuk tempur petasannya. !”

“Ayuk deh fan, pasti nanti kita pulang-pulang dihajar orangtua kita karena main petasan.!”

“ah kalian lemah, udah mending gak usah jadi temen gua lagi. Ntar gua nyari temen yang lebih setia lagi gak kayak kalian.!!” Kata aldo sambil marah-marah.

“maaf do, gua dan risky gak bisa main petasan lagi.” Kata gua.

Akibat tragedy tadi gua dan risky dimarahin habis-habisan sama orangtua, gua pun membuang petasan itu sementara risky malah disumbangkan ke orang yang tidak mampu katanya dia bulan ramadhan harus sering sedekah. Tapi yah nggak sedekah petasan juga sih.

Akhirnya gua dan risky menjauh dari kehidupan aldo, dan kembali bermain kelereng seperti dahulu kala, yang nggak membahayakan. Sementara aldo masih tempur dengan klan kampung sebelah.

Pada shalat tarawih risky mengabarkan berita yang nggak enak di dengar, katanya tangannya aldo berdarah dan harus dibawa kerumah sakit akibat terkena petasan jangwe saat akan melemparkannya.

“untung kita udahan yah ky tempur petasannya, alhamdullillah kita nggak terjadi kayak aldo.!”

“iyah kalo kita kayak aldo, mungkin tangan kita udah di amputasi kali fan.!” Kata risky.

“heh ngomongnya jangan gitu, dia kan temen kita.”

“iyah maaf.!!”

Pada saat itu gua udah nggak main petasan lagi, gua udah taubat main petasan tapi sekal-kali masih mencoba walaupun punya teman, tapi yang terpenting udah nggak tempur lagi dengan clan kampung sebelah.

Gua jadi inget pepatah dari bang rhoma irama “Janganlah bermain petasan kalo tiada artinya~~”, iyah dan bermain petasan itu nggak baik buat kalian dan orang lain dampaknya sangatlah berbahaya bahkan bisa menyebabkan kematian kalo petasannya dimakan.

Dan mungkin kejadian seperti aldo bisa terulang lagi, JADI JANGANLAH BERMAIN PETASAN KARENA BISA MENYEBABKAN IMPOTENSI, SERANGAN JANTUNG DAN GANGGUAN KEHAMILAN.

Oke segitu aja pengalaman gua tentang bermain petasan, mudah-mudahan kalian nggak bermain petasan seperti gua. Karena dampaknya sangat berbahaya bagi kalian dan orang lain loh. Dan bisa mengganggu istirahat dan ibadah orang lain pada saat bulan ramadahan, daripada bermain petasan duitnya habis sia-sia, mendingan duitnya buat disedekahkan ke orang yang lebih membutuhkan. Kan bisa dapat pahala dan jauh dari dosa.oke wassalamualaium warahmatullahi wabarakatuh. Salam petasan jangwe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar