Petasan Jangwe |
Sore
itu seperti biasa gua, aldo dan risky bermain kelereng di depan rumah risky,
kita taruhan 20 kelereng yang menang bisa dapatkan semua kelereng yang ada di
buletan. Dan disini yang paling jago main kelereng adalah aldo, aldo ini jago
banget bermain kelereng bahkan bapaknya juara kelereng tingkat RT.
Tapi
sejago-jagonya dia main kelereng, aldo nggak bisa main kelereng kalo nyentil
kelerengnya make tulang ekor , itu sulit. Dan yang paling nggak bisa main
kelereng dari kita semua adalah risky, iyah risky ini kalo nyentil kelereng
selalu masuk got, kadang-kadang masuk telinganya nenek-nenek yang lagi lewat
akhirnya risky dipukulin sama nenek-nenek itu dengan tongkat saktinya.
Dan
gua, mungkin gua bisa dikatan dikit-dikit jago soal main kelereng, tapi tetap
gua sering kalah sama aldo. Aldo ini punya kekhasan sendiri dalam menyentil
kelereng dia punya power yang besar mungkin powernya kayak tendangan Roberto
carlos. Bahkan saking kuat menyentil kelerengnya, kelereng tersebut bisa mental
sejauh jarak pacaran ala anak LDR.
Pertadingan
pun dimulai gua, aldo dan risky mempersiapkan jagoannya masing-masing, seperti
biasa jagoan gua adalah kelereng yang nggak terlalu berat, kalo aldo jagoanya
kelereng yang enteng, sedangkan jagoan risky itu kelereng yang beratnya 20 ton
dan berwarna seperti putih susu kambing etawa.
Kami
pun mulai menyentil kelereng kami masing-masing, seperti biasa yang jalan
pertama adalah risky, dan benar saja risky pun langsung kalah karena
kelerengnya masuk buletan atau namanya porot.
“aduh
baru main langsung kalah” ucap risky.
“Lagian
lu make kelereng yang kayak bola bekel yah kalah lah.” Kata aldo.
“tau
lu sih mainnya gak bener lu ris.” Kata gua.
Dan
yang tersisa hanya gua dan aldo, setelah risky menyentil giliran gua yang
menyentil, gua memang nggak terlalu ahli menyentil kelereng dan akhirnya gua
nggak kena kelereng yang ada dibuletan.
Setelah
gua dan risky jalan, kini giliran aldo yang jalan,dia selalu menggunakan jurus
sentilan duo serigala dan mengeluarkan power yang sangat besar mungkin dia
punya chakra biju sehingga powernya sangat besar.
Beberapa
detik kemudian aldo menyentil kelerengnya dengan kekuatan penuh bahkan sampe
kena kaca helm orang yang lagi lewat di dekat situ, dan kaca helmnya pun
pecah.Lalu orangnya terjatuh dari motornya.
“duh
gimana nih kena orang lagi!!” gumam aldo sambil panic.
“lu
sih nyentilnya kenceng banget” kata gua.
“ayok
kita kabur kerumah gua, mumpung orangnya belum ngeliat kita” kata risky.
“ayuk”
Akhirnya
kita bertiga kabur dan ngumpet dirumahnya risky, untungnya rumahnya risky
deket, kalo jauh mungkin kita bertiga udah habis dimakan orang itu karena
mukanya mirip sumanto (pemakan orang di purbalingga).Kita udah nggak
mempedulikan kelereng kita lagi, yang terpenting kita selamat dari amukan orang
itu.
“mudah-mudahan
mahluk astral itu nggak ngeliat kita.” kata aldo.
Gua
dan risky langsung teriak “Aminn !” bersama-sama.
Beberapa
menit kemudian bapak-bapak yang mirip sumanto itu bangun dan melihat sekeliling
dia, ternyata nggak ada siapa-siapa mungkin dia menganggap yang ngelempar
kelereng ke arah dia adalah sekumpulan tuyul yang lagi iseng, akhirnya
bapak-bapak itu langsung pulang dengan raut muka yang ketakutan.Dan kita
bertiga pun langsung bernapas lega.
“ahhh,
akhirnya bapak-bapak itu udah nggak ada. Alhamdulillah” kata gua.
“iyah,
Alhamdulillah untung nggak ngeliat kita.”
“nanti
malem sholat tarawih yah?” Tanya aldo.
“iyah
donk, kalo nggak tarawih berarti dia bukan laki-laki sejati.” Kata gua.
“iyoi
donk, gua sholat tarawih juga tapi 2 rakaat doank habis itu langsung pulang.”
Celetuk risky.
“MANA
BOLEH BEG*.!!!” Teriak gua dan aldo.
“yaudah
nanti kita ketemuan lagi pas shalat tarawih.” Kata aldo
“okeeeee
sip.!”
Kita
semua pun pulang kerumah kita masing-masing kecuali risky, karena dia udah ada
dirumahnya jadi nggak usah pulang lagi. Beberapa jam kemudian adzan sholat isya
pun berkumandang, kita bertiga sholat isya dan duduk bersebelahan. Ketika
sholat tarawih bukannya sholat kita malah memikirkan strategi tempur petasan
melawan kampung sebelah.
“nanti
subuh kita beli petasan habis itu kita tempur sama anak-anak kampung sebelah.”
Kata aldo.
“tapi
nanti kalo main petasan ntar petasannya kena tangan kita gimana donk?” ucap
risky.
“ahh
cemen lu ris, gitu aja takut.” Kata aldo.
“tau
nih risky nyalinya tempe goreng, huh !” kata gua.
Kita
semua berunding memikirkan strategi buat besok tempur petasan melawan anak-anak
kampung sebelah. Kita kayak berunding di konfernsi meja bundar tapi bedanya ini
pas sholat tarawih jadinya konferensi sholat tarawih. Kita berunding selama 4
rakaat sholat tarawih dan kita sepakat habis sholat subuh beli petasan lalu
tempur petasan.
Akhirnya
pada rakaat ke 6 sholat tarawih kita pulang, karena risky kebelet boker.Dan
gua, aldo dan risky nggak sholat tarawih.Anak yang durhaka.
Keesokan
harinya sehabis sahur, kita semua ketemuan di masjid untuk sholat subuh sehabis
sholat subuh lalu kita ngumpul di depan rumah risky untuk membeli petasan, kita
punya duit buat beli petasan itu adalah dari ngebobol celengan. Bahkan aldo uangnya
dapet dari ngepet dan jagain lilin.
Sesudah
ngumpul didepan rumah risky, lalu kita bertiga pun pergi ke pasar buat beli
petasan, di perjalanan menuju pasar banyak anak kampung sebelah sudah ngajakin
tempur dari mulai petasan jangwe hingga petasan banting dilemparkan ke arah
kita semua.
Tapi
karena kita belum ada petasan akhirnya kita kabur, dan lari ke arah pasar, tapi
walaupun sudah lari, pantat gua pun masih terkena sasaran empuk petasan jangwe.
Iyah gua pun terkena sundulan petasan jangwe dan gua pun langsung berteriak
kesakitan , gua seperti sapi yang di slepet oleh majikannya. Dan ketika bokong
gua dibuka, bokong gua udah kayak di cat warna merah.Dan itu rasanya sakit.
“tenang
fan, sehabis kita beli petasan kita balas anak-anak kampung sebelah yang
songong itu.” Kata aldo.
“iyah
kalo bisa kita balasnya dengan ngelempar kembang api dan petasan BANTING !!!”
kata risky.
“atuh
itumah nggak bikin mereka takut lah risky !!!” kata gua.
Setelah
perbincangan yang nggak penting itu, akhirnya kita nyampe di penjual petasan,
gua langsung beli 1 pack petasan korek dan 1 pack petasan jangwe, risky beli 1
pack petasan jangwe, 1 pack petasan banting, dan 1 pack kembang api. Dan aldo
langsung beli 5 pack petasan jangwe dan 2 pack petasan korek.
“nah
baru kita siap tempur petasan !” kata aldo sambil mengibaskan rambut mohawknya
dia.
“do, kok lu belinya banyak banget, emang habis?”
kata gua sambil terheran-heran.
“nggak
fan, ini buat persiapan nanti abis sholat tarawih”
“oh
gitu, terus lu kenapa beli kembang api risky !!!!!”
“ini
mah buat gua main sama adek gua fan, gak bakalan gua tempur make kembang api
lah.” Kata risky.
“oh
bagus, kirain lu bego tempur petasan make kembang api.”
Lalu
kita semua berjalan perlahan meninggalkan pasar, dan tidak lupa membeli korek
buat nyalain petasannya, karena tanpa korek petasan tidak bisa apa-apa.Kita pun
sudah mempersiapkan petasan kita tinggal nyari musuh.
Beberapa
menit kemudian ada beberapa anak kampung sebelah berperawakan tua ngajakin
tempur kita bertiga.
“Ku
naon sia anying, sini tempur petasan ku aing.”Kata anak kampung sebelah paling
tua itu, mungkin bisa di bilang sesepuh anak kampung itu.
Tiba-tiba
risky mengeluarkan kembang apinya dan menyalakannya. Sambil berteriak “SINI LU
MAJU BOCAH !!, kami tidak takut dengan ke-TUA-an muka anda. Sini lu maju gua
bek. !!!” dengan memegang kembang api yang menyala dan menakut-nakuti anak
kampung sebelah.
Kira-kira risky megang kembang apinya kayak gini |
Anak
kampung itu pun tertawa terbahak-bahak dengan tingkah risky yang konyol itu
“BUAHAHAHAHAHAHAHA sia pengen nakut-nakutin kita make kembang api
itu.BUAHAHAHAHAHAAHAHAHAHAHAHAHA !!!.” kata orang yang paling tua di clan anak
kampung itu.
“aduh
jatuh deh harga diri kita.” kata aldo.
“duh
kenapa risky bego banget sih.” Kata gua.
“gua
salah yah.?” Kata risky.
“nggak
ky lu bener kok, bener-bener be**. !!” kata aldo.
“udah
daripada kita ngoceh nggak jelas, ayuk kita tempur dengan clan kampung sebelah
itu.” Kata gua.
Semua
mempersiapkan petasannya dan melemparkan ke arah lawan masing-masing, gua
melemparkan 5 buah petasan korek
sekaligus tapi karena belum dinyalain petasannya, akhirnya petasan itu nggak
meledak.
Lalu
si aldo pun melemparkan petasana jangwenya lalu mengenai salah satu dari clan
kampung sebelah.
“yes, kena 1 lumayan. !!!” kata aldo.
“yes, kena 1 lumayan. !!!” kata aldo.
Beberapa
menit kemudian anak-anak clan kampung sebelah itu langsung mengeluarkan lebih
banyak petasan jangwe bahkan ada yang menyalakan 10 buah sekaligus petasan
jangwe dan 2 diantaranya mengenai gua dan risky.
Risky
terkena dibagian bahunya sementara gua terkena dibagian perut gua, untung aja
nggak kena bagian bawah perut.Kalo kena bisa bahaya kalo nikah nanti.
Dan
risky pun balik membalas dengan melemparkan petasan bantingnya.Lalu clan
kampung sebelah pun tertawa terbahak-bahak lagi.
“HAHAHAHA
PETASAN BANTING??, CUPU BANGET SIAA !!” kata anak kampung itu.
“heh
gini-gini petasannya bisa nakutin anjing, kaya elu. !!” kata risky.
“yaampun
risky :( ”
kata aldo.
“udah
lah gua aja yang nyerang clan kampung itu..” kata aldo.
Lalu
aldo menyalakan sekaligus 5 petasan jangwe ke arah clan kampung sebelah dan
ternyata aldo melemparnya ke arah yang salah, malah mengenai rumah mewah deket
situ.Dan pecahlah jendela kaca itu.
Dan
pemilik rumahnya keluar dengan muka yang berkumis ikan lele dan mukanya
berprawakan sebagai preman pensiun, orang itu pun membawa sapu lidi dan
kemocengnya dan melemparkan ke arah kita dan ke arah clan kampung
itu.Sepertinya bapak-bapak itu sedang mengeluarkan fatalitynya (mortal kombat).
Akhirnya
pertempuran itu bubar seketika, dan kami pun lari terbirit-birit menuju rumah
kami masing-masing.
“lu
lagi do salah ngelempar petasan jangwenya..” sambil lari secepat halilintar
“maaf
gua habisnya kesel sama klan kampung sebelah itu, gayanya songong dan gua
pengen bales dendam ke mereka. !!!”
“udah
lah besok gua nggak ikutan tempur lagi. !!” kata gua.
“ahh
cemen lu fan gitu aja keok. Gimana semangat bangsamu melawan penjajah.!!!” Kata
aldo.
“biji
lu semangat melawan penjajah, itu kita hampir kena tau !!!” kata gua.
“dasar
lemah. Dasar payah lu fan.!!”
“ah
biarin aja lah.Ky kita udahan yuk tempur petasannya. !”
“Ayuk
deh fan, pasti nanti kita pulang-pulang dihajar orangtua kita karena main
petasan.!”
“ah
kalian lemah, udah mending gak usah jadi temen gua lagi. Ntar gua nyari temen
yang lebih setia lagi gak kayak kalian.!!” Kata aldo sambil marah-marah.
“maaf
do, gua dan risky gak bisa main petasan lagi.” Kata gua.
Akibat
tragedy tadi gua dan risky dimarahin habis-habisan sama orangtua, gua pun
membuang petasan itu sementara risky malah disumbangkan ke orang yang tidak
mampu katanya dia bulan ramadhan harus sering sedekah. Tapi yah nggak sedekah
petasan juga sih.
Akhirnya
gua dan risky menjauh dari kehidupan aldo, dan kembali bermain kelereng seperti
dahulu kala, yang nggak membahayakan. Sementara aldo masih tempur dengan klan
kampung sebelah.
Pada
shalat tarawih risky mengabarkan berita yang nggak enak di dengar, katanya
tangannya aldo berdarah dan harus dibawa kerumah sakit akibat terkena petasan
jangwe saat akan melemparkannya.
“untung
kita udahan yah ky tempur petasannya, alhamdullillah kita nggak terjadi kayak
aldo.!”
“iyah
kalo kita kayak aldo, mungkin tangan kita udah di amputasi kali fan.!” Kata
risky.
“heh
ngomongnya jangan gitu, dia kan temen kita.”
“iyah
maaf.!!”
Pada
saat itu gua udah nggak main petasan lagi, gua udah taubat main petasan tapi
sekal-kali masih mencoba walaupun punya teman, tapi yang terpenting udah nggak
tempur lagi dengan clan kampung sebelah.
Gua
jadi inget pepatah dari bang rhoma irama “Janganlah bermain petasan kalo tiada
artinya~~”, iyah dan bermain petasan itu nggak baik buat kalian dan orang lain
dampaknya sangatlah berbahaya bahkan bisa menyebabkan kematian kalo petasannya
dimakan.
Dan
mungkin kejadian seperti aldo bisa terulang lagi, JADI JANGANLAH BERMAIN
PETASAN KARENA BISA MENYEBABKAN IMPOTENSI, SERANGAN JANTUNG DAN GANGGUAN
KEHAMILAN.
Oke
segitu aja pengalaman gua tentang bermain petasan, mudah-mudahan kalian nggak
bermain petasan seperti gua. Karena dampaknya sangat berbahaya bagi kalian dan
orang lain loh. Dan bisa mengganggu istirahat dan ibadah orang lain pada saat
bulan ramadahan, daripada bermain petasan duitnya habis sia-sia, mendingan
duitnya buat disedekahkan ke orang yang lebih membutuhkan. Kan bisa dapat
pahala dan jauh dari dosa.oke wassalamualaium
warahmatullahi wabarakatuh. Salam petasan jangwe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar