Anime

Jumat, 07 Agustus 2015

Tentang Ketidakadilan di Sekolah

Perjuangkan Keadilan 

Sebenernya gua udah lama pengen nulis tentang hal ini, tapi baru sekarang mungkin bisa terealisasinya.Ini juga merupakan unek-unek yang pengen gua keluarkan sejak lama, bahkan sejak bumi ini belum terbentuk gua udah ada tentang unek-unek ini.

Sebelumnya gua pengen ngasih tau aja kalo maghrib itu jam 18.00 wib, oke serius gua pengen ngasih tau kalo gua ini sekolah disebuah sekolah negeri di daerah kabupaten tangerang yang secara geografis terletak diapit oleh benua Jakarta, dan benua tangerang kota. Dan letak astronomisnya antara 6oLU-11oLS dan 95oBT-141oBT. aduh kenapa nyambung ke geografi sih.

Oke maap.

Di sekolahan gua ini terbagi menjadi 4 kelas, pertama kelas akselerasi yang bayarnya lebih mahal dan SMA Cuma 2 tahun, syaratnya Cuma 1 sih yaitu pinter dan mampu mengejar materi yang cepat. Yang kedua ini adalah kelas unggulan yang isinya orang pinter (yang gagal di aksel), rajin dan deket sama guru (yang berkuasa) dan anaknya guru itu sendiri. Yang ketiga kelas standart yang isinya berbagai macam mahluk astral dengan kepribadian yang berbeda-beda dan bakat yang beda-beda.dan yang terakhir kelas terbuang, gua gak tega ngejelasin kelas yang satu ini. L

Kebetulan gua masuk kelas yang standart-standart aja, sebenernya gua bisa masuk kelas unggulan tapi gua sengaja memilih kelas yang standart-standart aja, karena gua pengen nyari pengalaman yang asik dan yang tak terlupakan pada masa-masa SMA.

Oke disini gua pengen ngebahas tentang kelas unggulan yang ada di sekolah gua.

Dan gua adalah anak science (biar lebih keren make bahasa inggris), tepatnya science 6, science 6 ini adalah kelas yang agak-agak terbuang gitu dari kelas IPA yang lain, tapi yah nggak terbuang banget dan jadi sinetron “kelas yang terbuang”, nggak gitu juga.

Terbuang gitu maksudnya “nggak terlalu diutamain oleh para guru-gurunya”.Jadi gini ada yang unik dari sekolah gua dan mungkin ada disekolah-sekolah lain juga. Kelas unggulan itu jadi primadona banget oleh para guru-guru di sekolah, yah karena di kelas unggulan itu anak-anaknya pinter, rajin dan deket sama gurunya dan anaknya guru yang ada disekolah tersebut.

Gua sebenernya sempet iri juga dengan kelas unggulan itu, dan gua juga sempet nyesel juga menyia-nyiakan kesempatan masuk kelas unggulan itu, tapi gua juga nggak ada gunanya menyesal dan iri dengan kelas itu, semua itu sudah terjadi.

Di kelas unggulan itu walaupun bayar SPPnya sama dengan kelas-kelas standar yang lain. Tapi di kelas itu disediain kelas dengan kualitas bintang-bintang di langit yang indah eh maaf maksudnya bintang 5. Ada ACnya yang bikin nyaman belajar di kelas, ada proyektor,kelasnya ada karpetnya sementara kelas lain nggak ada, ada juga kulkas 5 pintunya, lah.

Dan bukan kelasnya aja di super (wah)-in sama kepala sekolahnya, tapi guru-gurunya pun dikasih yang guru-guru terbaik di sekolah itu, sementara kelas yang standar dikasih sisanya, apalagi kelas yang terbuang, ah sudahlah.

Disamping dikasih fasilitas dan guru yang yoi, di kelas unggulan itu kayak dibimbing bener-bener untuk masuk ke perguruan tinggi negeri yang keren, sementara kelas yang lain? Yah pasti kalian tahu sendiri lah.

Kalo dikelas lain try out nya paling di kelas 12, dan di kelas itu dari kelas 11 udah pada try out, dan kelas unggulan itu sering banget di ajak jalan-jalan sama gurunya ke universitas negeri, sementara kelas lain?, di ajak study tour itu rasanya kayak nyari air di padang pasir. Jarang banget.

Gua juga pernah menanyakan ke salah satu guru bk gua.

“bu, kenapa kelas unggulan itu dimanjain banget sama guru-guru yang lain.?”

Guru itu pun terdiam sejenak dan menjawab. “ itu buat memfokuskan mereka untuk kuliah di perguruan tinggi negeri yang keren, karena mereka punya bakat. “

Lalu gua sedikit tercengang dengan jawaban guru BK gua, dan gua juga balik bertanya.

“lalu kelas yang lain nggak boleh masuk perguruan tinggi negeri juga bu?, dan dibimbing kayak kelas unggulan itu?, lagipula bakat manusia itu beda-beda bu, bukan hanya sekedar pinter doank.”.

Guru itu pun langsung mengkacangin gua, dan seakan-akan dia kalah debat sama gua, yaudah dia langsung bertanya pada temen-temen gua yang lain,  sakit rasanya dikacangin. Tapi martabak hebat banget sering benget dikacangin.

Beberapa minggu kemudian gua Tanya guru BK gua lagi, mumpung doi lagi ngajar di kelas gua.

“bu, kenapa kelas unggulan itu diajak jalan-jalan ke universitas negeri terus, sedangkan kelas yang lain nggak diajak jalan-jalan ke universitas negeri juga.?”

“karena Cuma mereka yang dibolehin sama kepala sekolahnya untuk mengunjugi universitas negeri, kelas yang lain nggak boleh.”

“berarti kepala sekolahnya pilih kasih nih bu.!!!”

“yah, saya nggak tau juga.”

“…….”

Gua mulai bingung dengan kepala sekolah gua, gua pengen Tanya ke kepala sekolahnya gua juga takut nanti gua dikeluarin dari sekolah kan kasihan duit orangtua gua, yaudah akhirnya gua pendem rasa penasaran gua tentang kelas unggulan itu.

Oh yah kelas unggulan itu IPA 1 dan IPS 1, memang sih isinya orang pinter semua, tapi seenggaknya, gak usah pilih kasih antara yang pinter dan yang biasa-biasa aja pinternya, karena semua perselisihan berawal dari rasa iri, dengki dan rasa ketidakadilan para pemimpinya.

Dulu di SMP gua, juga ada sebenernya kelas unggulan, tapi di kelas unggulan itu biasa aja, gurunya disamain juga, gak ada fasilitas yang dilebih-lebihin seperti kelas unggulan yang di SMA gua.Makanya itu siswanya nggak pada iri dengan kelas unggulan itu. Padahal kelas unggulan itu isinya anak pinter dan berbakat semua.
Dan di SMP gua, akhirnya dihapus kelas unggulannya, yah karena buat apa ngebeda-bedain antara yang pinter dan yang nggak pinter. Karena semua manusia dikasih bakat yang berbeda-beda sejak lahir oleh tuhan, bukan hanya pintar saja.

Tapi gua masih bersyukur masih bisa sekolah, dan gua juga bersyukur masih ada di kelas IPA, kalo udah kelas anak IPS di sekolah gua (kecuali IPS 1), itu kelasnya selalu dikasih yang jauh-jauh dari ruang guru, dan dikasih guru yang galak dan males. Belum lagi kelasnya di kasih yang paling jelek diantara kelas lain, memang parah kepala sekolah gua, dan ada juga kelas yang sudah tidak layak pake (buat gudang) dipake buat kelas anak IPS. Kan parah banget.

Memang adil itu nggak selalu sama, tuhan memberikan nasib yang berbeda-beda pada umatnya. Ada yang kaya dan ada juga yang miskin, allah ngasih rezeki yang lebih buat orang kaya, supaya orang kaya itu bisa membantu orang yang tidak punya (miskin).dan yang nggak punya jangan juga berkecil hati, karena allah pasti punya rencana sendiri bagi kalian.

Mungkin di dunia kalian nggak punya  apa-apa. Tapi belum tentu di akhiratnya. Kalo kalian sering beribadah dan tidak lupa allah, usaha dan tawakal. Insya allah di akhirat nanti allah menggantikan keterpurukan kalian di dunia, menjadi sebuah kebahagiaan di akhirat yang tidak ada habis-habisnya.

Balik lagi ke konsep adil. Adil itu memang tidak selalu sama. Contoh kecil aja nih : misalnya kalian sudah SMA, dan adik kalian masih SMP, sedangkan kalian sekolahnya jauh dan adik kalian sekolahnya deket, masa di kasih duit yang sama oleh orangtua kalian? Nggak kan, pasti kalian dikasih duit yang lebih banyak dibandingkan adik kalian.

Tapi kalo di sekolah gua kan beda ceritanya. Karena kelas unggulan dan kelas yang biasa-biasa aja bayaran SPPnya sama dan satu sekolahan lagi, mengapa dibeda-bedakan antara yang unggulan dan yang biasa aja.?mungkin allah dan kepala sekolahnya yang bisa menjawab.

“dear kepala sekolah.

Kalo anda ingin menaikan popularitas sekolah dengan cara yang tidak adil seperti ini, dan pengen memasukan semua kelas unggulan ke universitas negeri. Sementara kelas yang lain hanya dianggap penghias sekolah saja dan tidak dibimbing dengan baik untuk memasukkan siswanya ke universitas negeri atau ke perguruan tinggi negeri

Maka anda sama saja menyia-nyiakan bakat siswa di kelas yang (biasa-biasa aja) dan membuat para siswa di kelas yang (biasa-biasa) saja jadi males belajar dan akhirnya mereka jadi orang yang nggak berguna buat orangtua, siapa yang kasihan? Orangtuanya.

Tolonglah jadi kepala sekolah yang adil, dan tidak memandang tingkat kepinteran kecuali anda rector di perguruan tinggi negeri, nah boleh nyari yang pinter-pinter.

Dari ujang.Di bulakamba.

Oke sekian dari gua, mohon maaf kalo ada yang tersinggung, ini adalah murni unek-unek gua sejak lama sebelum sama prasejarah, dan cerita ini asli tanpa rekayasa. Mohon maaf sekali lagi bila ada kata-kata yang salah.Wassalamualikum Wr. Wb.