Anime

Rabu, 27 Agustus 2014

Alasan Orang Memendam Perasaan

 


Hidup ini rumit untuk orang yang memendam perasaannya.

Memendam sama halnya dengan menimbun sampai nantinya penuh atau bahkan sesak, tapi nggak pernah dikeluarin (diungkapin).

Memendam perasaan itu serba salah dan capek, kayak lagunya Raisa, coba aja nyanyiinnya sambil main futsal. Di satu sisi dinilai egois karena hanya menikmati perasaan cinta itu sendiri, namun di sisi lain jika diungkapkan takut nantinya menghancurkan keadaan, menghancurkan apa yang udah tertata dengan baik.

Kanda yakin hampir semua orang pernah mengalaminya –memendam perasaan, dengan sedikit torehan pengalaman pribadi dan curhat dari beberapa orang, inilah alasan mengapa orang memendam perasaannya.


1. Takut Merusak Kedekatan yang Sudah Terjalin

Sebuah kebersamaan itu nggak ternilai harganya. Kebersamaan dalam rentang waktu yang lama pasti itu udah deket banget, dan nggak menutup kemungkinan menumbuhkan rasa di dalam hati salah satu di antara kamu atau si dia. Contoh paling sederhananya adalah persahabatan.

Nah, ketika kamu sadar rasa cinta itu tumbuh ketika persahabatan itu sudah terlanjur jauh, apa daya? Banyak persahabatan yang udah terjalin lama rusak hanya karena salah satunya jatuh cinta, dan kecewanya, sahabatmu nggak bisa menerima hal itu karena udah dianggap sahabat, nggak lebih dari itu.

Makna persahabatan itu udah berbeda ketika kamu menatap matanya dengan binar rasa ingin memiliki, bukan binar teduh seorang sahabat.

Kalo kamu nggak bisa menahan diri, lambat laun pun dia pasti merasakan tanda-tanda perubahan pada diri kamu terhadapnya, celakanya, dia merasa nggak nyaman dan memutuskan untuk menjauh. Rusaklah persahabatan itu. Oleh karena itu, beberapa orang memilih memendam perasaannya karena takut merusak kedekatan yang sudah terjalin.

Persahabatan dapat melahirkan cinta, tapi cinta belum tentu dapat memperbaiki persahabatan yang rusak karena cinta itu sendiri.


2. Dia Udah Punya Pacar

Salah satu alasan yang paling umum kenapa orang memendam perasaannya adalah karena orang yang dicintainya udah punya pacar. Nggak mungkin kan kamu ngungkapin perasaan kamu dalam kondisi tersebut? Melihat posisi kamu di matanya sebagai ‘siapanya’.

Selain karena nggak etis, tentunya kamu akan merusak dua hal: hubungan kamu dengan dia dan hubungan dia dengan pacarnya. Saat dia tau kamu cinta sama dia, sudah pastilah terbit rasa yang berbeda di antara kalian.

Bisa aja dia juga ternyata cinta sama kamu, tapi udah terlanjur punya pacar. Dan pacarnya lamat-lamat tau ada yang berubah dalam diri dia setelah kamu mengungkapkan perasaan, lalu pacarnya meminta dia menjauhi kamu. Kalo kamu beruntung, dia akan memilih kamu, tetapi kalo enggak? Kamu telah menghancurkan tiga orang sekaligus. Kamu, dia, dan pacarnya.

Karena itulah beberapa orang memilih memendam perasaannya, daripada harus mengambil risiko yang terlalu berbahaya.

3. Dia Belum Bisa Move On

Kenapa kenangan itu terasa manis? Karena nggak akan pernah bisa terulang lagi. Sekali pun kenangan itu dicoba untuk terulang lagi dengan waktu, tempat, orang, dan kondisi yang sama, semua itu hanya replika. Semua itu hanya rekayasa yang dibuat seolah sempurna.

Beberapa orang memiliki kenangan yang begitu berharga, yang membuat dia nggak bisa melupakan masa lalunya meskipun dilakukan dengan berbagai cara, terlebih banyak hal berharga yang pernah dia raih dan dijalani bersama dengan seseorang yang begitu dia cintai di masa lalunya. Kenangan itu membekas terlalu dalam di dalam hatinya sehingga dia belum bisa move on.

Dalam kondisi ini, adalah sebuah hal percuma bila kamu membantunya beranjak. Selain karena itu bukan hak dan porsi kamu meskipun permintaannya, itu juga hal yang sia-sia apabila dia memang terlalu mencintai masa lalunya, dan belum benar-benar ingin beranjak.

Makanya, orang yang dihadapkan pada situasi ini lebih memilih memendam perasaannya dan sabar menunggu hingga tiba waktunya orang yang dia cintai benar-benar move on, daripada harus berjuang dari sekarang dan rasa itu harus mati sia-sia karena cuma dijadikan pelampiasan.

4. Dia Cinta Sama yang Lain

Pekerjaan paling sia-sia adalah menasihati orang yang sedang jatuh cinta.

Benar sekali, Kisanak. Petuah dari Petruk, salah satu tokoh dunia perwayangan ini memang sangat benar adanya. Coba aja kamu nasihatin temen kamu yang lagi jatuh cinta sama orang yang kamu tau sebenarnya nggak baik buat dia, pasti 90% dia nggak denger omongan kamu. Denger sih, bilang “iya” sih, tapi nggak dilakuin.

Apalagi kalo kamu nasihatin dia yang lagi jatuh cinta sama yang lain dalam posisi kamu mencintai dia. Selain kamu bakal makan hati karena dia nggak dengerin, dia juga pasti jadi risih sama kamu. Kamu siapanya dia ngelarang-larang jatuh cinta? Oleh karena itu, daripada nantinya hanya akan berakhir sia-sia, kamu memilih memendam perasaan itu aja.

Tak ada yang lebih tulus dari seseorang yang sudah tau sejak awal akan disia-siakan, tapi tetap tak berhenti mencintai.

Dari quote di atas, kamu bisa merenungi dengan sedikit kasar bahwa tulus dan tolol itu sebenarnya beda tipis. :)


5. Gengsi

Sejak zaman Fir’aun masih melakukan metode door to door untuk dagang propolis, gengsi itu akar permasalahan serta penghambat paling annoying dalam sebuah hubungan. Dan yang paling sering merasa gengsi ini adalah cewek. Dan memang sudah dipatenkan kodratnya cewek itu nggak memulai duluan, iya kan, girls?

Tapi sayangnya, gengsi itu nggak selalu melahirkan keajaiban berupa membuat dia tau dan sadar kalo kamu cinta sama dia, apalagi membuat dia merasakan hal yang sama. Penyebabnya sederhana banget: karena dia nggak tau.

Sebab itulah cewek lebih baik rela menunggu lama dan memendam perasaannya seraya melakukan manuver kode triliyunan kali sambil berharap penuh dalam gengsinya sang gebetan tau dan sadar.

… Mungkin aja sih dia tau dan sadar, tapi kalo ternyata dia nggak cinta sama kamu gimana? Dia akan tetap diam. Kesannya gak peka, padahal memang gak suka.

INI ADA GAMBAR BUAT KAMU YANG SEDANG MEMENDAM PERASAAN
 

Selasa, 19 Agustus 2014

Kompilasi Gambar Larangan Merokok yang Dijamin Efektif

 
Untuk mengurangi jumlah perokok, beberapa pabrik rokok berinisiatif ngasih gambar-gambar yang serem ke bungkus rokoknya. Tujuannya sih biar jijik gitu. Tapi sayangnya perokok di Indonesia itu kebal-kebal. Ternyata itu semua belum cukup.

Orang bentuk bungkusnya yang diubah-ubah, bukan rokoknya. Coba rokoknya. Misal, rokoknya dikasih aroma ketiak supir mikrolet yang belum mandi dua minggu. Atau bisa juga isi rokoknya diganti. Dari tembakau, ke bubuk mesiu. Jadi begitu nyalain rokok, duarrr, meledak. Dijamin kalau gitu pasti pada pengin berhenti.

Emang sih, upaya ngasih gambar serem ke bungkus rokok tujuannya positif. Tapi, alangkah baiknya diganti dengan gambar-gambar yang kayak gini supaya lebih efektif lagi:



Siapa yang nggak tau Suzanna? Artis film horror jaman dulu ini seremnya minta ampun. Konon katanya, dia aslinya juga serem. Punya kekuatan-kekuatan gaib gitu deh. Dia juga sering bertapa di ruangannya Nyi Roro Kidul.

Gimana nggak serem coba kalau dia yang nongol di bungkus rokok. Lagi enak-enak ngerokok, taunya bau melati.


Pernah tau cewek yang di foto ini? Nggak, kan? Hahaha sama.

Tapi biasanya, cewek ini kalau main sinetron perannya galak. Mau dipelototin? Kan bete juga ya lagi ngerokok malah diomel-omelin sama bungkusnya.


Kalau kamu pernah nonton film Kungfu Hustle, pasti kamu tau sama mpok-mpok ini. Buat yang belum tau, mpok-mpok ini orangnya galak banget. Dia ini orang yang punya kontrakan rumah susun gitu deh. Jadi kalau ada yang nunggak, kelar udah diteriakin pake auman macan.

Dijamin hasrat untuk ngerokok kamu berubah jadi hasrat nabung buat bayar tunggakan kosan atau kontrakan.


Bayangin aja, lagi mau ngerokok, tapi pas mau ngambil tiba-tiba Raisa nongol di depan kita sambil ngomong, “Aku nggak suka kamu ngerokok.”

Gileeeeee! Gimana dengkul nggak lemes coba.

Tau sosok orang ini? Masih mau ngerokok?!

Menurut kamu, biar perokok berenti harusnya dikasih gambar apa ya? Caption-nya apa? Tambahin dooong.

Kamis, 07 Agustus 2014

Tips Cepat Beradaptasi di Kelas atau Sekolah Baru



Tahun ajaran baru, artinya ada yang masuk ke sekolah baru, ada juga yang masuk ke kelas baru. Tentunya, kalau kita pindah ke lingkungan baru, kita butuh yang namanya adaptasi. Nggak ada orang yang bisa nyaman begitu aja ketika mereka berada di lingkungan baru.

Nah, di sini masalahnya. Banyak orang yang bermasalah ketika mereka lagi berada di proses adaptasi. Kalau berhasil, dia nyaman. Kalau nggak, ya nggak betah.

Buat yang mau masuk kelas/sekolah baru, ini ada tips nih gimana caranya cepat beradaptasi di kelas/sekolah barunya kamu. Biar betah.

1. Cari Temen
Orang yang masuk ke lingkungan baru, biasanya suka ngerasa kesepian. Dan emang kesepian sih, soalnya nggak ada yang dikenal. Kecuali kalau dia ke lingkungan barunya bareng sama temennya.

Naaah, biar nggak kebanyakan diem, pas lagi di kelas atau sekolah baru itu kamu SKSD aja. Cari orang yang kerjaannya sama kayak kamu. Bengong-bengong. Trus samperin deh dengan gaya-gaya leader MLM,

“Anda punya teman? Ingin punya banyak teman dalam waktu seminggu? Aha! Saya punya solusi untuk anda-anda yang nggak punya teman. Caranya? Gampang! Mari berteman.”

2. Rajin Nyeletuk
Adaptasi selalu berkaitan dengan kenyamanan diri sendiri. Kalau kitanya nggak nyaman, otomatis adaptasinya gagal.

Biar kamu ngerasa nyaman, coba deh rajin-rajin nyeletuk di kelas. Misalnya guru lagi nanya, “Siapa pendiri tugu monas?” kamu jawab aja, “Kuli bangunan, Bu!”. Dengan begitu, (semoga) teman-teman kamu ketawa. Kalau udah ketawa, nanti timbul perasaan lega deh. Dari situ seiring berjalannya waktu bakalan nyaman sendiri. Lalu jadian.

Note: risiko nyeletuk ditanggung oleh penyeletuk.

3. Aktiflah
Kalau selama berada di kelas/sekolah baru kamu kebanyakan diem, ya sebenernya kamu sendiri yang bikin adaptasi kamu gagal. Solusinya? Jangan pasif. Tapi aktif.

Coba kalau lagi nggak ada guru di kelas, kamu sering berbaur sama orang. Orang lagi ngobrol apa, kamu nimbrung aja. Asal nyambung. Jangan udah sok nimbrung, eh nggak nyambung. Malah dibilang sok asik itu sih, atau sox a6 (sok asix).

4. Bikin Kerusuhan
Kalau emang suasana kelas atau sekolah baru kamu hening banget, coba bikin kerusuhan. Karena dengan bikin kerusuhan lah bakal keliatan mana yang sebenernya orang yang rese, pendiem, dan sebagainya. Soalnya, yang diem itu bukan berarti dia nggak rusuh. Bisa jadi dia lagi mantau keadaan. Terus nunggu ada yang bikin kerusuhan duluan, baru dia ngikut.

Banyak sih contoh kerusuhannya. Misal, suasana lagi hening, terus kamu lari ke depan kelas sambil teriak, “OY PENONTOOOOON! KOOOK SEEPI SIH?! Tet-tet-tet-tet-tet-tereret~”

Tuh, buat yang susah adaptasi. Coba praktikin!
Ada yang punya tips lain?