Anime

Senin, 27 Januari 2014

5 Alasan Orang yang Bawel Pas Chatting Tapi Malah Diam Pas Ketemu

5 Alasan Orang yang Bawel Pas Chatting Tapi Malah Diam Pas Ketemu

Kalau dulu ada istilah “lain di mulut lain di hati,” sekarang ada istilah “lain pas chatting lain pas ketemu.” Kenapa bisa ada istilah begitu? Soalnya makin ke sini makin banyak orang yang paschatting orangnya bawel dan asik banget, tapi pas ketemuan malah diam mulu kayak polisi tidur.

Fenomena banyak omong pas chatting tapi diam pas ketemuan ini, membuat kita jadi bertanya-tanya. Dan berikut ini adalah list pertanyaan yang sering muncul karena hal itu:

“Kenapa sih pas chatting keliatan aktif banget tapi pas ketemu malah kayak patung? Jangan-jangan aku chatting sama adminnya ya?”

“Kenapa sih pas chatting kamu perhatian banget sama aku tapi pas ketemu jadi kayak gak peduli?”

“Kenapa sih pas chatting kamu kayak suka sama aku tapi pas ketemu malah kayak nolak?”

Spekulasi-spekulasi kayak gitu pasti sering terbersit di benak kita. Tapi di samping itu, kita juga harus tahu alasan apa yang membuat si bawel berubah jadi kayak orang yang belum belajar ngomong itu. Dan alasan-alasan tersebut, sudah kami rangkum dalam 5 poin ini.

Kehabisan Bahan Obrolan
Wajar sih kalau ketemuan langsung diam-diaman, lah obrolannya aja udah abis pas chatting. Itu tuh karena terlalu banyak yang diomongin di waktu chatting, jadinya pas ketemu langsung kehabisan bahan obrolan. Mau ngomongin A, eh udah pernah dibahas pas ngobrol di SMS. Mau ngomongin B, eh udah diobrolin juga pas WhatsApp-an. Sampe Z juga ternyata udah diomongin.

Makanya, ibarat film, chatting itu bahas hal-hal yang sifatnya trailer aja. Buat cerita full-nya, lanjutin aja entar pas ketemuan. Lagian, enakan ketemuan kan daripada chatting-an?

Kaget Karena Tatap-Tatapan
Si dia yang kelihatannya aktif pas chatting tapi pasif pas ketemuan itu bisa jadi kaget karena bertatap-tatapan. Mungkin si dia belum terbiasanya menatap mata kamu karena dia lebih sering menatap layar HP.

Jadi, tips buat kamu yang mau ketemuan sama teman chatting kamu, usahakan ubah wajah kamu jadi semirip mungkin dengan layar HP. Dengan begitu si dia gak akan terlalu shocksehabis ngeliat wajah kamu.

Kalau kesulitan mengubah muka jadi kayak layar HP, ke Korea Selatan aja. Katanya di sana dokter operasi plastiknya jago-jago.

Belum Terbiasa
Adaptasi itu memang susah. Mungkin saja si dia jadi diam karena belum terbiasa ngomong langsung sama kamu. Dalam situasi seperti ini, kamu harus bisa ngertiin dia. Kalau belum ngomong-ngomong sampai 3 bulan ke depan, ngertiin dia aja dulu. Kalau sampai hari akhir dia gak ngomong-ngomong juga, nah baru deh kamu tinggalin.

Kalau pas ketemuan gak bisa ngomong langsung, ya udah ngobrolnya sambil chatting aja.


Si Dia Lebih Suka Ngetik Daripada Ngomong
Kalau kamu ketemuan sama teman chatting kamu dan pas ketemuan dia bawa-bawa mesin tik, berarti dia orangnya lebih suka ngetik daripada ngomong. Atau kalau si dia bawa-bawa PC samaprinter pas ketemuan, berarti si dia lebih suka ngomong lewat tulisan daripada obrolan.

Tapi tipe orang yang lebih suka chatting-an dibanding ngomong langsung itu memang betulan ada. Ada beberapa tipe orang yang lebih suka chatting daripada bicara langsung, dengan alasan karena lewat chatting mereka bisa berpikir dahulu sebelum menyampaikan sesuatu.

Dan kalau dipikir-pikir betul juga ya, dengan chatting kita jadi bisa mikirin kata-kata kita terlebih dahulu dan kita jadi gak keceplosan. Tahu sendiri lah ya, mulut kan suka ember.

Semua Kembali ke Tampang
Alasan kayak kehabisan obrolan, kaget karena tatap-tatapan, belum terbiasa, atau si dia lebih suka ngetik dari pada ngomong, itu semua cuma alasan yang dicari-cari aja. Alasan yang sebenarnya kenapa si dia yang dulunya bawel pas chatting tapi jadi diam pas ketemu itu tuh karena tampang kamu. Tampang kamu yang ternyata lebih jelek daripada foto profile yang dipasang di chat aplication dan social media.

Si dia itu jadi diam karena muka kamu jelek. Dia itu diam karena dia kecewa. Kecewa karena avatar kamu lebih bagus daripada aslinya. Si dia itu sebetulnya gak diam, dia justru berteriak-teriak dia dalam hatinya. Si dia berteriak kapan pertemuan ini akan berakhir, dan dia juga ingin segera men-delete kontak kamu dari HP-nya. Dan dia juga ingin buru-buru menghapus nama kamu dari ingatannya.

Sekian dan silakan bercermin sekarang.

Pernah menghadapi orang yang bawel pas chatting tapi jadi pendiam pas ketemu? Kira-kira kenapa tuh menurut kalian?

5 Pemain Bola yang (pernah) Di anngap Penghianat

5 Pemain Bola yang (Pernah) Dianggap Pengkhianat

Sepak bola adalah agama, dan pemain adalah tiang-tiang yang menyangganya.

Buat sebagian orang, khususnya yang tergila-gila sama sepak bola, kecintaan terhadap klub kesayangan adalah yang utama. Karena sepak bola bagi mereka adalah agama, maka klub adalah rasul mereka, dan pemain-pemain yang ada di dalamnya adalah tiang-tiang penyangga kedaulatan.

Jadi gak usah ditanya lagi soal fanatisme militannya, terutama kalo soal segala sesuatu yang berkaitan dengan klubnya. Para pencinta bola fanatik ini adalah kaum yang posesif terhadap pemain yang ada di klub kesayangannya, apalagi kalo pemainnya udah dianggap sebagai iconklub tersebut. Jadi haram hukumnya buat pemain bersangkutan untuk pindah ke klub rival.

Berikut adalah pemain-pemain yang pernah (dan masih) dianggap sebagai pengkhianat oleh para fans.

1. Ronaldo Luis Nasario da Lima (Barcelona – Inter – Madrid – Milan)
Siapa yang gak mengakui kehebatan Ronaldo dalam dunia sepak bola, mungkin dia layak dianggap murtad dari agama sepak bola. Yak, Ronaldo yang memiliki julukan The Phenomenonini adalah memang benar fenomena dalam dunia sepak bola. Tiga kali sudah gelar pemain terbaik dunia pernah dia raih, dan empat klub besar Eropa sudah pernah dia cicipi, berurutan dari Barcelona, Inter Milan, Real Madrid, dan AC Milan.


Yang paling berkesan adalah di Inter, lima musim dihabiskannya di sana. Ketika di Inter, Ronaldo sempat mengalami cedera parah dan bertahun-tahun dia berkutat dengan cederanya, meskipun jarang bermain, namun fans Inter tetap mencintainya. Kecintaan fans Inter kepadanya memudar seketika setelah ia memutuskan hengkang ke Real Madrid, bukan soal rivalitas yang membuat Interisti kecewa, melainkan sikap Ronaldo yang seakan tidak tahu terima kasih kepada Inter Milan yang sudah bertahun-tahun mengurus dan merawatnya selama cedera. Giliran udah sembuh, eh dia pergi, begitu kira-kira.

2. Luis Figo (Barca – Madrid)
Di mana ada tulisan tentang pemain sepak bola yang dianggap paling pengkhianat, hampir pasti ada nama Luis Figo di dalamnya. Figo memang dianggap sebagai pengkhianat paling memorabledi dunia sepak bola, khususnya oleh pendukung Barcelona.


3. Gabriel Omar Batistuta (Fiorentina – Roma)
Mereka yang besar di era 90-an dan suka bermain game Winning Eleven pasti sangat kenal dengan nama yang satu ini, sang pemilik tendangan geledek, Gabriel Omar Batistuta. Pemain yang memiliki julukan Batigol ini besar di klub Italia, Fiorentina, torehan 168 gol selama 9 musim di sana menahbiskannya sebagai all time top scorer untuk La Viola. Sebagai penghormatan, suporter Fiorentina pun memberinya julukan Malaikat Gabriel, dan membuatkan patung khusus dirinya di stadion Artemio Franchi.

(photo credit: World Soccer)

Petaka bagi pendukung Fiorentina terjadi pada musim 2000, Batigol memutuskan hengkang dari Fiorentina ke AS Roma dengan alasan prestasi. Publik Firenze pun kecewa bukan kepalang, Batistuta langsung dicap sebagai pengkhianat, patung dirinya pun dirubuhkan. Di musim yang sama, ketika AS Roma bertemu dengan Fiorentina, sebagai pemain profesional dia mencetak gol ke gawang bekas klubnya. Yang menarik adalah gol tersebut dia rayakan dengan cucuran air mata, membuat momen itu membekas bagi kebanyakan orang. Namun, hal itu tetap tak mengubah kenyataan bahwa dia akan tetap dianggap sebagai pengkhianat sepanjang masa oleh pendukung Fiorentina.

4. Alessandro Nesta (Lazio – Milan)
Salah satu pemain paling loyal dalam sejarah sepak bola dunia, hanya pernah memperkuat tiga klub sepanjang karirnya, dan meskipun sudah pensiun, hingga kini masih dianggap sebagai salah satu bek terbaik di dunia. Alessandro Nesta besar dan berkembang di Lazio, dia sendiri adalah produk asli binaan akademi muda Lazio. Total dari tahun 1985 (hingga 1993 sebagai pemain junior) hingga 2002 (sebagai pemain senior) dia habiskan di klub Lazio. Tak pelak dirinya menjadi icon Lazio.


Krisis finansial yang melanda Lazio di tahun 2002 memaksa klub tersebut menjual beberapa pemain topnya, salah satunya adalah Nesta. AC Milan menjadi klub yang beruntung meminangnya. Pendukung Lazio pun berbalik memusuhinya, merasa dikhianati oleh Nesta. Nesta sendiri merasa sedih dianggap sebagai pengkhianat, ia mengaku tak pernah ingin meninggalkan Lazio, namun ia harus demi menyelamatkan klub dari kebangkrutan.

5. Robin van Persie (Arsenal – MU)
Yang terbaru dan ramai mungkin adalah kepindahan Robin van Persie (RvP) dari Arsenal ke Manchester United pada 2012 lalu. RvP berubah dari hero menjadi zero di mata Gooners (pendukung Arsenal) karena keputusannya itu. Setelah menghabiskan delapan musim tanpa gelar, RvP yang pernah mengaku sebagai fans Arsenal no.1 akhirnya memutuskan tidak memperpanjang kontraknya bersama Arsenal dan menandatangani kontrak senilai 23 juta poundsterling bersama Manchester United.


Sejak saat itu RvP selalu mendapat sorakan cemoohan setiap kali MU bertandang ke kandang Arsenal, Emirates Stadium. Kemarahan pendukung Arsenal semakin menjadi setelah RvP membantu klub barunya itu menjuarai liga di musim pertamanya berbaju MU. Julukannya pun kini berubah dari fans no.1 menjadi pengkhianat no.1.

Siapa lagi pemain bola yang kamu tahu jadi pengkhianat terbesar?

Jumat, 17 Januari 2014

Kalau Zaman Dulu Ada Social Media

Dari seluruh anggota tubuh manusia, yang nggak pernah berhenti buat beraktivitas itu cuma bagian otak. Setiap jam, setiap menit, setiap detik, otak kita selalu bekerja tanpa istirahat. Mungkin ada saatnya dia istirahat, cuma ya pasti singkat banget waktunya. Kadang gue suka kasian sama otak gue, gue takut banget dia kenapa-napa. Takut dia lelah, takut dia sakit, dan takut dia gak bisa ngapa-ngapain lagi. Suatu ketika ketakutan gue itu berubah menjadi sebuah kekesalan, dan kekesalan ini berujung menjadi sebuah keamarahan. "Kamu itu pemimpin negara! Kalau kamu tidak bisa pimpin tubuhmu sendiri, bagaimana kamu memimpin tubuh dua-ratus-juta orang! Istirahat laaah. Kesehatanmu itu loh, Mas!"

((((Ibu Ainun))))
Semua otak manusia pasti akan terus-menerus berfikir, bedanya, ada yang mikirin suatu hal yang penting, ada juga yang mikirin hal yang gak penting.... ini gue banget. Banyak hal gak penting yang sering gue pikirin, mulai dari gimana caranya Sun Gokong ke barat tanpa nyasar dan tanpa nanya-nanya sama penjaga warung, sampai ke gimana caranya akun @masterlimbad punya followers. Tapi kemarin pikiran gak penting gue itu sempet muncul lagi, dan kali ini mempertanyakan, "Gimana jadinya kalau di zaman-zaman tertentu dulu udah ada social media?"

Agak lama gue memikirkan jawaban pertanyaan gue tadi, saking lamanya, sampe-sampe temen gue bentar lagi udah pada mau jadian dan gue masih.. Masih.. WAH ADA UFO!

Sampai akhirnya gue menemukan jawaban-jawaban kayak gini.

Zaman Wali Songo 
Dari dulu sampe sekarang semua anak sekolahan pasti tau betapa susahnya wali songo nyebarin agama melalui dakwah-dakwahnya. Selain banyak yang gak suka dengan mereka, mereka pun harus berpindah dari satu wilayah ke wilayah terlebih dahulu untuk melakukan dakwahnya. Makanya proses penyebaran agama Islam di Indonesia pun dinilai cukup lama, soalnya banyak halangannya.

Tapi semua itu bakalan sirna kalau zaman dulu udah ada social media, wali songo gak akan lagi kesusahan buat nyebar-nyebarin agama. Pasti dia akan lebih memilih memasang pamflet dan mengumumkan secara serentak lewat akun-akun pribadi Twitter mereka, seperti, "Datang dan saksikan dakwah kami di kota-kota anda! Gratis! Free snacks+sertifikat! More info:+6285656721094"


Zaman Kerajaan
Buat WNA yang lagi baca blog gue, gue cuma mau ngasih tau kalau dulu di Indonesia pas lagi zaman-zamannya banyak kerajaan mereka suka banget perang antar kerajaan. Biasalah masalahnya, gak jauh-jauh dari kekuasaan dan gara-gara diadu domba doang. Banyak banget hal-hal yang dikorbankan sama tiap kerajaan, antara lain biaya perang, perlengkapan perang, dan tentunya.. nyawa.

Coba kalau zaman dulu udah ada social media, gak akan ada itu yang namanya kerajaan kehabisan uang lah, prajurit banyak yang tewas lah, tempat-tempat di kerajaan banyak yang rusak lah. Palingan juga abis quota internet gara-gara twitwar doang.

Kerajaan 1: "Halah, paling males sama kerajaan yang bisanya cuma ngambil hak kerajaan lain doang! #nomention" 
Kerajaan 2: "Beraninya no mention, culun! Mention kaleee kalo berani. Emangnya gue gak tau kalo tweet lo buat kerajaan gue!"
Kerajaan 1: "Ahelaaah, unfollow juga nih!"
Kerajaan 2: "Lah, kita aja belum follow-followan!"
Zaman Perang Gerilya
Menurut gue social media emang membawa pengaruh yang cukup besar untuk perilaku orang yang menggunakannya. Coba bayangin kalau dulu pahlawan-pahlawan bergerilya tapi udah ada social media, apa jadinya coba.
*Lagi sembunyi di hutan*
"Lapor Jendral! Prajurit sudah siap untuk menyerang tentara sekutu!"
"Oke siap laksanakan! Tunggu aba-aba saya selanjutnya!"
"Siap Jendral!"
"Letnan! Ayo kita serang dia!"
"Siap jendral!"
"Eh tapi sebentar dulu Letnan!"
"Siap Jendral! Ada Apa Jendral?"
"Sebentar Letnan! Saya belum check-in location!"
.... Pada akhirnya mereka pun ketangkep.

Mungkin sejak saat itu perang gerilya gak akan pernah tercantum di buku-buku Sejarah anak sekolahan.

Zaman R.A. Kartini
Mungkin banyak yang belum tau asal usul buku Habis Gelap Terbitlah Terang dari R.A Kartini itu kayak gimana. Singkatnya, buku itu berisi curhatan Kartini untuk menyemangati kaum perempuan di Indonesia untuk meraih kebebasan. Dan curhat yang awalnya berbentuk surat-suratan itu ditujukan ke J.H Abendanon yang kemudian dibukukan juga oleh beliau.

Bisa dibayangin, kalau dulu udah ada blog, ibu Kartini sudah dipastikan akan menuliskan curhatan-curhatannya tersebut ke dalam situs blogger. Dari situ dia akan terkenal, followers dia banyak, buku dia akan best seller di berbagai toko buku pedesaan, dan tentunya tawaran-tawaran talkshow dari berbagai kerajaan pun akan banyak yang berdatangan.

Dia meninggal dalam keadaan tersenyum..
Zaman Soekarno
Siapa yang gak tau coba sama presiden pertama Indonesia, Ir.Soekarno. Beliau sangat tenar, bahkan ketenarannya dia pun dikenal sampai ke berbagai belahan dunia. Beliau sangat dikenal dengan seruannya yang berbunyi, "BERIKAN AKU 10 PEMUDA! NISCAYA AKAN KUGUNCANGKAN DUNIA!" tapi sayangnya nyari pemuda zaman dulu itu susah, dan juga beliau pasti sibuk banget sama urusan-urusan negaranya. Coba kalau zaman Soekarno udah ada social media, pasti dia akan ngetwit, "Dicari 10 pemuda cinta tanah air, setia, dan berpenampilan menarik! Tolong bantu RT!"

Sekian dan terpecahkan sudah misteri-misteri tersebut.

Senin, 13 Januari 2014

6 Tanda di Tolak

6 Tanda Ditolak
http://m4rp4un6.files.wordpress.com/2010/06/gagal2.jpg
Ketika PDKT, hasrat ingin selalu bertemu dengan gebetan emang selalu ada, tapi yang jadi masalah adalah si gebetannya mau apa nggak.

Pokoknya banyak cara yang dilakuin sama PDKT-ers buat ngajakin gebetannya ketemu, mau ke sini lah, ke situ lah, pokoknya mau ke mana aja asal sama dia mah ya hayok aja deh, asal perginya jangan pergi ke rahmatullah aja.

Tapi lagi-lagi di sini masalahnya, ketika kita ngajak, kadang ajakan kita ditolak dengan berbagai alasan. Ada yang emang nolak gara-gara ada halangan beneran, ada yang emang nolak gara-gara nggak mau sama sekali. Waduh, yang kayak gimana tuh yang nggak mau sama sekali?

Nih kayak gini nih:

“Liat nanti deh...”
“Eh, tanggal 31 ada acara, nggak? Nonton kebakaran, yuk.”
“Liat nanti deh.”

Nah, kalau kamu udah pernah ngajakin gebetan kamu kayak gitu dan dijawab seperti itu, berarti itu suatu tanda kalau ajakan kamu udah ditolak, tapi secara halus. Karena kalau dia emang benaran mau, dia pasti langsung jawab iya dengan tegas kayak, “Hayuk!” atau, “Wah, boleh tuh!” Dan kalau pun acara segitu dia nggak bisa (ada halangan), pasti dia bakalan nyoba ngerekomendasiin tanggal lain kayak, “Eh, tanggal 31 aku nggak bisa, gimana kalau tanggal 32?”

“Nanti dikabarin lagi ya...”
Di dunia ini banyak orang yang punya sifat nggak enakan. Jadi kalau pun dia tidak tertarik dengan sesuatu (kali ini contohnya ajakan), dia nggak akan langsung nolak secara mentah-mentah. Tapi dia akan nolak secara halus dan terselubung. Kayak gini misalnya,

“Eh, Minggu depan ada acara nggak?”
“Nggak dong, aku libur, free banget!”
“Wah! Pas banget! Kita jalan yuk! Ke Sevel, abis itu balik lagi, gimana?”
“A-anu.. Nanti aku kabarin lagi deh ya..”

Dan ketika H-1 janjian...

“Eh, maaf banget nih, aku besok gak bisa pergi. Aku disuruh mantau pergerakan indeks harga saham gabungan, maaf banget ya, maaf.”

Halus. Benar-benar halus.

“Nggak bisa...”
Bentuk penolakan seperti ini adalah contoh penolakan secara langsung tapi nggak bikin sakit hati. Jadi biasanya biar si pengajaknya nggak sakit hati, orang seperti ini bakalan berbohong yang sekiranya si pengajak bakalan memaklumi alasannya, kayak;

“Eh, besok bareng yuk ke kampus, aku anterin. Kan sekalian tuh searah. Gimana?”
“Yah, maaf nih, aku nggak bisa. Kayaknya besok kampusnya aja deh yang ke rumah aku. Jadi aku gak usah ke kampus.”

Patut digaris-bawahi, kalau emang dianya tertarik, pasti dia bakalan milih kita, bukan temennya. Dan temennya pun kalau janjinya dibatalin pasti ngerti, namanya juga lagi PDKT.

Bilangnya sih nggak bisa, padahal mah nggak mau.

“Kalau gue nggak mager yak, gue kan orangnya mageran.”
Ini merupakan modus penolakan yang sangat sering terjadi di kaum anak muda. Kalau orang yang kamu ajakin jawabnya kayak gini, maka 95% ajakan kamu pas di hari H kemungkinannya bakalan nggak jadi... dan 5 % lagi kemungkinannya jadi, tapi kalau dianya amnesia.

“Ajak yang lain aja biar rame.”
Tipe penolakan kayak gini biasanya paling sering terjadi di kalangan pertemanan yang salah satu pihaknya ngajak ke suatu acara yang dia suka, tapi pihak yang diajak nggak suka... dan juga nggak enak nolaknya.

Jadi karena nggak enak yaudah bilangnya, “Ajak yang lain aja biar rame,” dengan gini kan aman, kalau beneran rame, ikut. Kalau nggak rame tinggal bilang, “Ah gue mau kalau ada yang lain.”

Intinya sih ya nolak-nolak juga.

“Yaah, maaf ya, tanggal segitu kayaknya aku lagi sakit.”
“Eh, eh, kamu tanggal 25 libur kan?”
“Iya, kenapa emang?”
“Jalan yuk, nonton..”
“A-anu.. Umm.. Yaah, maaf ya, tanggal segitu jadwalnya aku sakit cantengan, jadinya nggak bisa deh. Maaf ya, maaf.”

Jelas ditolak.

Itulah beberapa tanda ketika ajakan kamu ditolak gebetan, teman, atau pacarnya teman. Kalau kamu sendiri pernah digituin, nggak? Apa sering ngegituin? Yang mana tuh kata-kata yang kamu pake atau pernah kamu denger dari gebetan? Curhatin Share dong sama aku.