I Love Dad |
Oh yah udah lama nggak
nulis blog lagi, udah dari jaman megalithikum nih udah nggak pernah ngeblog
lagi, karena waktu gua tersita banyak buat belajar, karena gua udah kelas 3
SMA, bentar lagi lulus dan ninggalin semua kenangan indah saat masa SMA. Oke
pertama gua pengen ngucapin Selamat hari pahlawan Indonesia, yang sering bangun
kesiangan, iyah pahlawan kesiangan.
Dan selamat hari ayah
juga, buat ayah Indonesia yang siang-siang sering nyiram jalan make air got,
kalian luar biasa. Karena ini berhubungan dengan hari ayah, gua akan
menceritakan tentang bokap gua.
Oke mulai ceritanya yah
~~~~~
Adzan Subuh pun
berkumandang, tanda bentar lagi mau qomat,
seperti biasa pagi hari setiap adzan subuh, gua dibangunkan oleh bokap gua
untuk sholat subuh di masjid. Dan bangunin tidurnya itu kayak rumah kita
ditagihin para depkolektor.
“AFFANNN…..!!! Bangun
Sholat subuh, kalo nggak bangun hapenya bapak bacain nih SMSnya. !!” teriak
bokap gua ngebangunin.
“yaudah bacain aja pak,
paling affan smsnya sama operator yang ngepromosiin RBT (Ring Back Tone)
doang.” Kata gua sambil keadaan merem sembari memeluk guling.
“oke kalo kamu nggak
mau bangun, uang jajannya bapak potong nih…!!!” Ancam bokap gua.
“AH IYAH PAK !!”
seketika gua langsung bangun dan melototkan mata ke arah bokap gua.
“nih pak udah bangun,
udah melek dong pak hehe” sambil menggerakan bulu mata anti gledek.
Siapa yang nggak takut,
kalo diancam uang jajannya dipotong, fir’aun aja kalo diancam gitu langsung
bangun dari matinya. Akhirnya gua bangun dari tempat tidur menuju ke kamar
mandi, karena masih ngantuk, gua jalannya sambil merem kaya pengemis yang
pura-pura buta gitu, dan alhasil gua nabrak tembok terus ketika jalan, dan
bukannya ke kamar mandi, gua malah masuk lemari baju.
Oke akhirnya gua
perlahan membuka mata, dan berjalan ke kamar mandi, sampai kamar mandi gua
langsung cuci muka make mama lemon, dan langsung wudhu. Setelah wudhu itu
penglihatan jadi seger, serasa di depan gua ada isyana sarasvati yang lagi
ngomong “affan, kamu mau nggak jadi pacar aku?”.
Setelah itu gua pergi
ke masjid bareng bokap gua untuk sholat subuh di masjid. Selesai sholat bokap
mengajak gua jalan-jalan ke UI (Universitas Indonesia) yah siapa tau gua calon
the next yellow jacket, amin.
“fan nanti jam 8 kita
ke UI yo, naik kereta aja.” Ajak bokap gua.
“naik kereta malam
pak?” Tanya gua
“NGGAK, NAIK KERETA
KUDANYA CINDERELLA.!!!”
“oke pak.”
Jam pun menunjukan
pukul 7 lewat 1800 detik , tandanya gua harus bersiap-siap berangkat. Gua pun
mandi (junub) lalu berdandan dengan cool, jam 8
gua dan bokap gua berangkat ke UI menggunakan angkot, nyokap sama adek
gua nggak ikut soalnya lagi sibuk dengan urusannya masing-masing.
Gua berangkat ke UI
menggunakan baju lebaran yang kemarin baru beli di pasar malam, yang 10 ribu
dapet 3. Dan gua berdandan cool dengan rambut klimis menggunakan minyak jelantah,
dan kedua tangan dimasukan ke dalam kantong, kantong baju yang di dada
*bayangin*. Ini gua kayak om-om yang lagi mencari cabe-cabean nih.
Tapi sebelum naik angkot,
gua dan bokap gua pergi ke indomaret buat beli cemilan untuk dimakan di jalan.
Dan kampretnya bokap gua di dalam indomaret malah nawar.
“oke pak semuanya 50
ribu…” kata mba-mba indomaret.
“mba, bisa kurangin
nggak. 10 ribu kek.” Bokap gua nawar.
“EMANG INI PASAR PAK
BISA DITAWAR !!!” teriak mbanya.
“maaf mba, jangan marah
nanti cepet tua loh.!!” Kata bokap gua.
“lagian sih bapak nawar
kan mba-mba indomaretnya kesel” kata gua.
“iyah maaf fan.”
Gua pun langsung keluar
dari indomaret dengan rasa malu yang amat memalukan, tapi karena itu bokap gua
rasa malu gua perlahan hilang. Dan setelah itu gua naik angkot ke arah stasiun
tangerang untuk naik kereta.
Di perjalanan gua
ngobrol dengan bokap gua, seputar kuliah gitu.
“pak, jurusan yang
bagus di UI apa pak?”
“di UI banyak kok fan
jurusannya. Ada jurusan depok-pasar minggu itu metro mini 64 sama…………”
“bukan itu maksudnya
pak……… , maksudnya jurusan perkuliahan yang bagus di UI itu apa?”
“oh kirain kendaraan
umum yang ke UI. Gini fan, di UI jurusannya keren-keren kok, tergantung kamu
minatnya ke pelajaran apa, emang kamu suka pelajaran apa?".
“fisika pak…!!”
“oh kalo gitu kamu
jurusan teknik aja, teknik elektro di UI bagus kok. Bapak tadinya mau kuliah
disitu tapi berhubung bapak dari STM ecek-ecek jadinya susah masuk situ, yaudah
bapak beralih ke UNJ aja.”
“oh gitu yah pak….”
Tak terasa angkotnya
sudah sampai di stasiun tangerang, lalu kita turun dan membeli tiket kereta,
setelah membeli tiket kita langsung naik kereta, dan kita harus transit 1 kali
di stasiun duri, dan kita langsung naik kereta yang ke arah bogor.
Singkat cerita kita
udah sampai di stasiun pancasila, dan satu stasiun lagi kita sampai yaitu
stasiun UI, gua dan bokap gua bersiap untuk turun dan gua nunggu di samping
pintu keluar kereta.
Sesampai di stasiun UI.
“kalo pintunya kebuka
kita loncat yah.,kamu pegang tangan bapak. Nanti ikutin aba-aba bapak.”
*PINTU KERETA TERBUKA*
“1…..2…….3 lompat…”
kita berdua pun lompat dangan berpegangan tangan.
“YEEE !!”
Kita ini kayak anak
kecil yang gagal gaul, semua mahasiswa UI melihat kita dengan tatapan aneh dan
ada juga yang senyum-senyum menjijikan. Dan ada mahluk mahasiswa UI tapi lebih
mirip satpam komplek yang berbadan kayak adenya ray, kalo tangannya ditekuk
ototnya bercabang jadi 2, Mungkin dia kalo pergi ke gym yang lain ngangkat
barbell dia ngangkat paku bumi, dia melihat ke arah kita dan senyumnya sok
imut, pas ketawa dia tutup mulut. Pokoknya kalo kalian melihatnya pasti
geli-geli gimana gitu.
Setelah turun dari
kereta, kita menaiki bus warna kuning yang sudah disiapkan oleh pihak kampus,
karena gua suka fisika akhirnya bokap gua mengajak gua ke fakultas teknik . iyah
sampai di fakultas teknik, bokap ngajak gua ke teknik kimia dulu. Karena disana
ada temen bokap gua yang jadi dosen disitu.
Kita melihat kampus UI
dengan suasana pohon yang rindang, sepi kayak tempat mesum gratisan. Ketika asyik
menikmati pemandangan kampus UI, bokap gua ketemu teman lamanya dikampung. Yah alhasil
gua dicuekin.
Sambil menunggu bokap
gua kangen-kangenan sama temen lamanya, gua jalan-jalan di sekitar komple
Fakultas Teknik di UI. Dan disana ada banyak mahasiswi yang cantik-cantik, lalu
gua deketin salah satu dari mahasiswi yang cantik. Dan sepik-sepik nanya
toilet.
“halo kaka, mau Tanya toilet
dimana yah?” sepik gua.
“oh disitu lurus aja
dek, WCnya dibalik pohon asem itu” kata kaka cantik itu sambil menunjukan
arahnya.
“boleh minta nomernya
nggak kaka, nanti aku takut nyasar kan bisa nanya kaka.?” Sepik gua lagi.
“oh ini dek.” Sambil ngasih
tau nomernya.
“makasih kak..”
“iyah sama-sama.” Sambil
senyum yang membuat gua melayang-layang di udara seperti layangan putus.
Jika kalian ingin
meniru modus ini, kalian harus bayar dulu ke gua.
Habis ngedapetin nomer
kaka cantik itu, gua balik lagi ke bokap gua yang dari tadi ternyata sudah
selesai kangen-kangenan sama temennya.
“kamu kemana aja sih…!!!.
Bapak tungguin daritadi loh !!” Tanya bokap gua.
Sambil menghela napas
gua jawab. “emm…., tadi habis minta nomor mahasiswi cantik pak.”
“wah, yaudah bagi
nomernya dong.!” Ucap bokap gua dengan nada soimutnya.
“AFFAN BILANGIN MAMA
NIH BILANGIN !!” ancam gua.
“YAUDAH GAK JADI DEH.!!”
Kata bokap gua seperti ketakutan.
Akhirnya gua
melanjutkan jalan-jalan mengelilingi UI bareng bokap gua , dia selalu
menceritakan semua tentang fakultas/jurusan yang kita lewati. Ini gua kayak lagi study tour yang ditemenin
pemandunya.
Tak terasa hari sudah
semakin sore, dan matahari perlahan mulai sembunyi dari dunia, jalan-jalan di
UI pun selesai. Dan bokap berharap gua bisa kuliah di UI dengan jurusan yang
gua sukai.
Sebelem pulang ke
rumah. Bokap berpesan. “kalo kamu masuk UI, bapak akan kerja keras dan semangat
kerjannya. Dan bapak nggak berhenti berdoa, supaya kamu masuk sini dan bikin
bangga orangtua kamu fan. Dan kamu juga harus terus belajar yang tekun yah, dan
jangan lupa sholat wajib dan sholat sunnahnya dilaksanain. Dan berdoa kepada
allah swt. Karena usaha harus dibarengin sama do’a yah. Biar kamu terkabul
masuk sini.”
Dan gua pun hanya
menjawab “AMINN PAK”.
Dan dari perkataan
bokap itu makin bikin semangat gua untuk belajar yang tekun dan berdoa, supaya
bisa masuk UI. Dan gua nggak mau nyia-nyian kerja keras bokap gua yang selama
ini memberikan nafkah untuk gua.
Akhirnya kita pulang ke
rumah dengan rasa puas dan semangat belajarnya agar bisa terima jadi mahasiswa
UI. SELESAI.
Ayah, dia yang mengajarkan kita hal-hal yang nggak
pernah kita duga sama sekali dengan
caranya sendiri. Dia mengajarkan kita kalau hidup itu jangan dibawa serius tapi
dinikmatin saja.
Dia itu seperti teman
kalo kita susah, dan selalu menemani kita bercanda disaat kita lagi senang,
mungkin kalian menganggap ayah itu galak. Tapi sebenernya tidak, mereka ingin
mengajarkan kita untuk tidak lemah menghadapi sesuatu. Ayah itu bukan galak,
tapi tegas agar anaknya menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari ayahnya.
Terkadang ayah suka
cuek kalo kita punya masalah, dan yang sering diajak curhat itu malah ibu kita.
Tapi ayah itu selalu mengamati kita dari kejauhan. Dan mengatasi masalah
anaknya itu tanpa basa basi lagi.
Terkadang ayah capek
ketika pulang bekerja, tapi semangat mencari nafkahnya muncul lagi, ketika
mereka melihat senyuman kita ketika kita lagi tidur terlelap. Dan tanpa kalian sadari ayah mencium kening
kita yang bertanda ayah sangat sayang kepada kita.
Dan buat kalian yang
sudah tidak punya ayah lagi, do’akan ayah kalian biar tenang disana, mereka
masih butuh do’a kalian.
Jadi intinya kalian
harus bersyukur masih mempunyai ayah apalagi masih mempunyai ayah dan ibu itu
harus bersyukur banget, dan janganlah kalian menyakiti mereka. Buat mereka
senang dan janganlah durhaka kepada orangtua kalian.
Dan buat ayah, kau
adalah pahlawan dalam kehidupanku.
Kau adalah pahlawanku, ayah. |
Kurang lebihnya mohon
maaf, wassalamualaikum Wr. Wb.
Selamat Hari Ayah. Buat
ayah sedunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar