Anime

Kamis, 12 November 2015

Sehari Lebih Dekat Dengan Ayah

I Love Dad


Oh yah udah lama nggak nulis blog lagi, udah dari jaman megalithikum nih udah nggak pernah ngeblog lagi, karena waktu gua tersita banyak buat belajar, karena gua udah kelas 3 SMA, bentar lagi lulus dan ninggalin semua kenangan indah saat masa SMA. Oke pertama gua pengen ngucapin Selamat hari pahlawan Indonesia, yang sering bangun kesiangan, iyah pahlawan kesiangan.

Dan selamat hari ayah juga, buat ayah Indonesia yang siang-siang sering nyiram jalan make air got, kalian luar biasa. Karena ini berhubungan dengan hari ayah, gua akan menceritakan tentang bokap gua.

Oke mulai ceritanya yah ~~~~~

Adzan Subuh pun berkumandang, tanda bentar lagi mau qomat, seperti biasa pagi hari setiap adzan subuh, gua dibangunkan oleh bokap gua untuk sholat subuh di masjid. Dan bangunin tidurnya itu kayak rumah kita ditagihin para depkolektor.

“AFFANNN…..!!! Bangun Sholat subuh, kalo nggak bangun hapenya bapak bacain nih SMSnya. !!” teriak bokap gua ngebangunin.

“yaudah bacain aja pak, paling affan smsnya sama operator yang ngepromosiin RBT (Ring Back Tone) doang.” Kata gua sambil keadaan merem sembari memeluk guling.

“oke kalo kamu nggak mau bangun, uang jajannya bapak potong nih…!!!” Ancam bokap gua.

“AH IYAH PAK !!” seketika gua langsung bangun dan melototkan mata ke arah bokap gua.

“nih pak udah bangun, udah melek dong pak hehe” sambil menggerakan bulu mata anti gledek.

Siapa yang nggak takut, kalo diancam uang jajannya dipotong, fir’aun aja kalo diancam gitu langsung bangun dari matinya. Akhirnya gua bangun dari tempat tidur menuju ke kamar mandi, karena masih ngantuk, gua jalannya sambil merem kaya pengemis yang pura-pura buta gitu, dan alhasil gua nabrak tembok terus ketika jalan, dan bukannya ke kamar mandi, gua malah masuk lemari baju.

Oke akhirnya gua perlahan membuka mata, dan berjalan ke kamar mandi, sampai kamar mandi gua langsung cuci muka make mama lemon, dan langsung wudhu. Setelah wudhu itu penglihatan jadi seger, serasa di depan gua ada isyana sarasvati yang lagi ngomong “affan, kamu mau nggak jadi pacar aku?”.

Setelah itu gua pergi ke masjid bareng bokap gua untuk sholat subuh di masjid. Selesai sholat bokap mengajak gua jalan-jalan ke UI (Universitas Indonesia) yah siapa tau gua calon the next yellow jacket, amin.

“fan nanti jam 8 kita ke UI yo, naik kereta aja.” Ajak bokap gua.

“naik kereta malam pak?” Tanya gua

“NGGAK, NAIK KERETA KUDANYA CINDERELLA.!!!”

“oke pak.”

Jam pun menunjukan pukul 7 lewat 1800 detik , tandanya gua harus bersiap-siap berangkat. Gua pun mandi (junub) lalu berdandan dengan cool, jam 8  gua dan bokap gua berangkat ke UI menggunakan angkot, nyokap sama adek gua nggak ikut soalnya lagi sibuk dengan urusannya masing-masing.

Gua berangkat ke UI menggunakan baju lebaran yang kemarin baru beli di pasar malam, yang 10 ribu dapet 3. Dan gua berdandan cool dengan rambut klimis menggunakan minyak jelantah, dan kedua tangan dimasukan ke dalam kantong, kantong baju yang di dada *bayangin*. Ini gua kayak om-om yang lagi mencari cabe-cabean nih.

Tapi sebelum naik angkot, gua dan bokap gua pergi ke indomaret buat beli cemilan untuk dimakan di jalan. Dan kampretnya bokap gua di dalam indomaret malah nawar.

“oke pak semuanya 50 ribu…” kata mba-mba indomaret.

“mba, bisa kurangin nggak. 10 ribu kek.”  Bokap gua nawar.

“EMANG INI PASAR PAK BISA DITAWAR !!!” teriak mbanya.

“maaf mba, jangan marah nanti cepet tua loh.!!” Kata bokap gua.

“lagian sih bapak nawar kan mba-mba indomaretnya kesel” kata gua.

“iyah maaf fan.”

Gua pun langsung keluar dari indomaret dengan rasa malu yang amat memalukan, tapi karena itu bokap gua rasa malu gua perlahan hilang. Dan setelah itu gua naik angkot ke arah stasiun tangerang untuk naik kereta.

Di perjalanan gua ngobrol dengan bokap gua, seputar kuliah gitu.

“pak, jurusan yang bagus di UI apa pak?”

“di UI banyak kok fan jurusannya. Ada jurusan depok-pasar minggu itu metro mini 64 sama…………”

“bukan itu maksudnya pak……… , maksudnya jurusan perkuliahan yang bagus di UI itu apa?”

“oh kirain kendaraan umum yang ke UI. Gini fan, di UI jurusannya keren-keren kok, tergantung kamu minatnya ke pelajaran apa, emang kamu suka pelajaran apa?".

“fisika pak…!!”

“oh kalo gitu kamu jurusan teknik aja, teknik elektro di UI bagus kok. Bapak tadinya mau kuliah disitu tapi berhubung bapak dari STM ecek-ecek jadinya susah masuk situ, yaudah bapak beralih ke UNJ aja.”

“oh gitu yah pak….”

Tak terasa angkotnya sudah sampai di stasiun tangerang, lalu kita turun dan membeli tiket kereta, setelah membeli tiket kita langsung naik kereta, dan kita harus transit 1 kali di stasiun duri, dan kita langsung naik kereta yang ke arah bogor.

Singkat cerita kita udah sampai di stasiun pancasila, dan satu stasiun lagi kita sampai yaitu stasiun UI, gua dan bokap gua bersiap untuk turun dan gua nunggu di samping pintu keluar kereta.

Sesampai di stasiun UI.

“kalo pintunya kebuka kita loncat yah.,kamu pegang tangan bapak. Nanti ikutin aba-aba bapak.”

*PINTU KERETA TERBUKA*

“1…..2…….3 lompat…” kita berdua pun lompat dangan berpegangan tangan.

“YEEE !!”

Kita ini kayak anak kecil yang gagal gaul, semua mahasiswa UI melihat kita dengan tatapan aneh dan ada juga yang senyum-senyum menjijikan. Dan ada mahluk mahasiswa UI tapi lebih mirip satpam komplek yang berbadan kayak adenya ray, kalo tangannya ditekuk ototnya bercabang jadi 2, Mungkin dia kalo pergi ke gym yang lain ngangkat barbell dia ngangkat paku bumi, dia melihat ke arah kita dan senyumnya sok imut, pas ketawa dia tutup mulut. Pokoknya kalo kalian melihatnya pasti geli-geli gimana gitu.

Setelah turun dari kereta, kita menaiki bus warna kuning yang sudah disiapkan oleh pihak kampus, karena gua suka fisika akhirnya bokap gua mengajak gua ke fakultas teknik . iyah sampai di fakultas teknik, bokap ngajak gua ke teknik kimia dulu. Karena disana ada temen bokap gua yang jadi dosen disitu.

Kita melihat kampus UI dengan suasana pohon yang rindang, sepi kayak tempat mesum gratisan. Ketika asyik menikmati pemandangan kampus UI, bokap gua ketemu teman lamanya dikampung. Yah alhasil gua dicuekin.

Sambil menunggu bokap gua kangen-kangenan sama temen lamanya, gua jalan-jalan di sekitar komple Fakultas Teknik di UI. Dan disana ada banyak mahasiswi yang cantik-cantik, lalu gua deketin salah satu dari mahasiswi yang cantik. Dan sepik-sepik nanya toilet.
“halo kaka, mau Tanya toilet dimana yah?” sepik gua.

“oh disitu lurus aja dek, WCnya dibalik pohon asem itu” kata kaka cantik itu sambil menunjukan arahnya.

“boleh minta nomernya nggak kaka, nanti aku takut nyasar kan bisa nanya kaka.?” Sepik gua lagi.

“oh ini dek.” Sambil ngasih tau nomernya.

“makasih kak..”

“iyah sama-sama.” Sambil senyum yang membuat gua melayang-layang di udara seperti layangan putus.

Jika kalian ingin meniru modus ini, kalian harus bayar dulu ke gua.

Habis ngedapetin nomer kaka cantik itu, gua balik lagi ke bokap gua yang dari tadi ternyata sudah selesai kangen-kangenan sama temennya.

“kamu kemana aja sih…!!!. Bapak tungguin daritadi loh !!” Tanya bokap gua.

Sambil menghela napas gua jawab. “emm…., tadi habis minta nomor mahasiswi cantik pak.”

“wah, yaudah bagi nomernya dong.!” Ucap bokap gua dengan nada soimutnya.

“AFFAN BILANGIN MAMA NIH BILANGIN !!” ancam gua.

“YAUDAH GAK JADI DEH.!!” Kata bokap gua seperti ketakutan.

Akhirnya gua melanjutkan jalan-jalan mengelilingi UI bareng bokap gua , dia selalu menceritakan semua tentang fakultas/jurusan yang kita lewati.  Ini gua kayak lagi study tour yang ditemenin pemandunya.

Tak terasa hari sudah semakin sore, dan matahari perlahan mulai sembunyi dari dunia, jalan-jalan di UI pun selesai. Dan bokap berharap gua bisa kuliah di UI dengan jurusan yang gua sukai.

Sebelem pulang ke rumah. Bokap berpesan. “kalo kamu masuk UI, bapak akan kerja keras dan semangat kerjannya. Dan bapak nggak berhenti berdoa, supaya kamu masuk sini dan bikin bangga orangtua kamu fan. Dan kamu juga harus terus belajar yang tekun yah, dan jangan lupa sholat wajib dan sholat sunnahnya dilaksanain. Dan berdoa kepada allah swt. Karena usaha harus dibarengin sama do’a yah. Biar kamu terkabul masuk sini.”

Dan gua pun hanya menjawab “AMINN PAK”.

Dan dari perkataan bokap itu makin bikin semangat gua untuk belajar yang tekun dan berdoa, supaya bisa masuk UI. Dan gua nggak mau nyia-nyian kerja keras bokap gua yang selama ini memberikan nafkah untuk gua.

Akhirnya kita pulang ke rumah dengan rasa puas dan semangat belajarnya agar bisa terima jadi mahasiswa UI. SELESAI.

Ayah,  dia yang mengajarkan kita hal-hal yang nggak pernah kita duga  sama sekali dengan caranya sendiri. Dia mengajarkan kita kalau hidup itu jangan dibawa serius tapi dinikmatin saja.

Dia itu seperti teman kalo kita susah, dan selalu menemani kita bercanda disaat kita lagi senang, mungkin kalian menganggap ayah itu galak. Tapi sebenernya tidak, mereka ingin mengajarkan kita untuk tidak lemah menghadapi sesuatu. Ayah itu bukan galak, tapi tegas agar anaknya menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari ayahnya.



Terkadang ayah suka cuek kalo kita punya masalah, dan yang sering diajak curhat itu malah ibu kita. Tapi ayah itu selalu mengamati kita dari kejauhan. Dan mengatasi masalah anaknya itu tanpa basa basi lagi.

Terkadang ayah capek ketika pulang bekerja, tapi semangat mencari nafkahnya muncul lagi, ketika mereka melihat senyuman kita ketika kita lagi tidur terlelap.  Dan tanpa kalian sadari ayah mencium kening kita yang bertanda ayah sangat sayang kepada kita.



Dan buat kalian yang sudah tidak punya ayah lagi, do’akan ayah kalian biar tenang disana, mereka masih butuh do’a kalian.

Jadi intinya kalian harus bersyukur masih mempunyai ayah apalagi masih mempunyai ayah dan ibu itu harus bersyukur banget, dan janganlah kalian menyakiti mereka. Buat mereka senang dan janganlah durhaka kepada orangtua kalian.

Dan buat ayah, kau adalah pahlawan dalam kehidupanku.

Kau adalah pahlawanku, ayah.


Kurang lebihnya mohon maaf, wassalamualaikum Wr. Wb.


Selamat Hari Ayah. Buat ayah sedunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar