Jarang adanya sebuah film dokumenter ditayangkan di bioskop terbesar Indonesia. Sejarang itu juga saya menonton sebuah dokumenter yang membuka mata dan menyentuh hati seperti film yang berjudul Jalanan ini.
Dan patut saya garis bawahi, bukan menye-menye yang melulu dijual demi mencari simpati, karena dokumenter ini jauh dari itu. Film dokumenter yang sedang saya bicarakan adalah Jalanan, besutan Daniel Ziv.
the man behind Jalanan Movie
Adalah hal biasa di Jakarta di mana kemacetan merupakan makanan sehari-hari, ketika semua orang bergegas untuk pergi ke tujuannya masing-masing, dan semua sibuk dengan urusannya sendiri. Di sinilah kamu akan disuguhkan kisah lain dari mereka yang sering kamu temui.
Titi, Boni, dan Ho, tiga orang pengamen dengan latar belakang berbeda dirajut dengan apik kisahnya dalam menjalani kehidupan yang keras di belantara metropolitan. Titi, seorang ibu yang sangat kuat, mengamen demi menghidupi keluarganya di kampung dan di Jakarta. Boni, yang sudah sepuluh tahun hidup di kolong salah satu jembatan. Dan Ho, merantau ke Jakarta dan hidup apa adanya.
Semua yang disajikan di sini benar-benar tanpa rekayasa. Kamu bisa intip momen-momen privat mereka, kehidupan sehari-hari mereka, dan masalah-masalah yang mereka hadapi. Bener-bener liar, natural, apa adanya. Keras dan lembut pada saat yang sama.
Boni, Titi, dan Ho
Titi mengamen, mengasuh anak, mengirim uang untuk ayah di kampung sana, dan masih bisa menabung untuk ikut kejar Paket C. Titi yang tidak pernah menyerah akan keadaan.
Boni dan istrinya yang meski tinggal di kolong jembatan, tidak mengeluh dan menyalahkan siapa-siapa. Boni adalah contoh lelaki luar biasa dengan selera humor yang terasah dari kehidupan di jalan.
Ho, yang bernama asli Bambang, seorang pria gimbal dengan filosofi jalanan yang akan membuat kamu berpikir secara jujur atas kehidupan yang kamu lalui.
Percaya atau tidak, mereka akan membawa kamu ke dunianya. Dunia yang kamu pikir hanya ada di cerita dongeng belaka. Mereka akan mengajarkan kamu untuk menemukan dan memegang erat semua kebahagiaan sederhana yang bisa mereka temui. Termasuk cinta dan nilai keluarga.
Mungkin hanya saya aja, tapi Jalanan sukses membuat saya seperti berkenalan dengan orang asing, dan kemudian pergi dengan mendapatkan tiga kawan baru.
Apabila kamu tinggal di sekitar wilayah Jakarta, mulai 10 April ini Jalanan akan tayang di 3 bioskop: XXI Plaza Senayan, XXI Blok M Square, dan Blitz Megaplex Grand Indonesia. Dan saya sangat menyarankan film ini untuk kamu yang bosen dengan serombongan film action dan drama biasa lainnya.
Dokumenter ini akan membawa kamu ke 5 tahun kehidupan orang asing selama kurang lebih 2 jam, lalu meninggalkan kamu dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar akan hidup. Bukankah film yang bagus adalah film yang memberikan kamu sebuah pelajaran? Dan pelajaran dari Jalanan adalah pelajaran yang tidak akan kamu dapatkan di tempat lain. Seperti bli Robi dari Navicula di media screening kemarin, “Film ini Bullshit Free.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar