Anime

Senin, 05 Februari 2018

Hijrah Bukan Sebuah Trend


Belakangan ini kata hijrah lagi marak-maraknya nih, entah itu dari dakwah-dakwah di instagram sampe banyak artis yang akhirnya ‘hijrah’ dari masa lalunya. Gua juga hijrah dari tangerang ke semarang. Hehe.

Kita lihat dari kata ‘hijrah’ dari KBBI dulu, Hijrah artinya Perpindahan Nabi Muhammad SAW, bersama sebagian pengikutnya dari mekah ke madinah untuk menyelamatkan diri dan sebagainya dari tekanan kaum kafir quraisy, mekah. Dan berpindah atau menyingkir untuk sementara waktu dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih baik lagi dengan alasan tertentu (Keselamatan, Kebaikan dan sebagainya)

Dari arti kata hijrah dalam kbbi tersebut bisa disimpulkan Perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang lain, dan bisa jadi perpindahan dari suatu sifat ke sifat yang lain (agar lebih baik lagi).
Gua melihat hijrah ini kayak sebuah trend aja gitu, bisa berakhir kapanpun. Padahal hijrah ini bukan sebuah trend loh. Yah gua seneng sama temen yang udah hijrah, seneng banget. Tapi ntah kenapa gua ngerasa mereka hanya ikut trend aja, semoga pikiran negative gua ngga bener, dan semoga mereka mereka yang hijrah bisa seterusnya ya.

Banyak temen-temen gua yang Hijrah ini, dan  kebanyakan cewe. Mereka semua menghapus foto-foto di instagramnya, dan menggantinya dengan Motivasi Hijrah dan ceramah ustad-ustad seperti ustad hannan attaki, Ustad Khalid Basalamah, dan masih banyak lagi.

Dan Pakaian pun yang tadinya nggak pake  jilbab, sekarang make. Yang jilbabnya masih  pendek sekarang jilbabnya panjang, yang jilbabnya panjang sekarang make cadar atau burqa
.
Well, sebenernya nggak masalah sih, tapi mungkin ada beberapa oarng yang merasa dirinya ‘hijrah’ lalu seakan-akan mereka merasa paling benar, dengan menghujat orang-orang yang belum ‘hijrah’ atau yang nggak sepahaman dengan dia.  Ini yang salah sih menurut gua.

Mungkin karena dapet ilmu baru nih, dia merasa agak sombong. Umar bin khattab pernah bilang sih ada tiga tahapan ketika seseorang mendapat ilmu, jika orang memasuki tahap pertama dia akan merasa sombong, jika masuk tahap kedua dia akan tawadhu (rendah hati),  dan ketika memasuki tahap ketiga dia merasa dirinya tidak ada apa-apanya.

Jadi gini nih kalo mau mengingatkan sesorang bisa secara baik-baik , dan diam-diam aja. Toh siapa tau temen kita bisa diajak dalam fastabiqul khairat (Berlomba-lomba dalam kebaikan). Kalo orangnyya nggak mau juga gapapa, yang penting kita sudah mengingatkan. Tapi kalo dakwah lu dengan cara menghujat orang lain, ya salah lah. Orang-orang yang mau lu dakwahin udah merasa risih duluan sama lu.

Gua sempet bikin pertanyaan di ig stories walaupun dalam ig story ‘close friend’ , tentang bagaimana orang yang baru hijrah


Mungkin sih ya



  
Boleh sih

Sebenernya ada 3 orang yang jawab cuman yang 1 nggak jelas jawabannya, Dan untungnya jawaban mereka positif semua, gua awalnya mikir kalo bikin pertanyaan itu takuntya menyinggung beberapa orang, tapi akhirnya lega deh.



Sebenernya sih dari tulisan gua kali ini pengen mengingatkan aja orang-orang yang udah ‘hijrah’ agar tetap istiqomah walaupun dalam perjalanan selama lu ‘hijrah’ sedikit ada gangguan-gangguan dari lingkungan sekitar. Terus berdakwah dengan cara yang baik-baik. Dan teruslah belajar agama secara mendalam, semakin kita merasa bodoh terhadap ilmu, semakin kita banyak belajar untuk mendalaminya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar