Anime

Minggu, 24 April 2016

Apakah Kenangan SMA hanya sebatas coret-coretan?

bodo amatlah :(

Sebenernya ini udah lama mungkin 3 minggu yang lalu atau lebih  tentang coret-coretan. Tapi temen gua yang membuka memori gua lagi tentang coret-coretan, dan sebenernya gua males nulis tentang ginian, tapi mau gimana lagi, hati dan pikiran gua lagi sepakat menulis tentang ini.

Jadi mengapa anak SMA ataupun SMK (Yang mau lulus) suka banget yang namanya coret-coretan?

Dari setiap temen gua yang gua Tanya, mereka semua kompak menjawab “BUAT KENANG-KENANGAN!”
  .
Apakah kenangan semasa SMA hanya sebatas coret-coretan ?, oh shit man. Kenangan SMA itu banyak banget, gua aja nggak tau seberapa banyak kenangan gua di SMA tanpa coret-coretan. Jadi coret-coretan Cuma salah satu kenang-kenangan (negative) yang(katanya) dibawa sampe tua.

Kenapa pikiran anak jaman sekarang sependek itu sih?.

Belom lagi dampak  bagi sekitar, yah seperti orangtua kalo orangtuanya mampu itu sih no problem tinggal beli lagi, tapi bagaimanakah  buat yang orangtuanya nggak mampu? Yang buat kebutuhan sehari-hari aja harus utang sana-sini dulu sama tetangga. Apakah kalian tega membuang dan mencoret-coret baju-baju kalian hanya untuk sebuah kenang-kenangan yang semu? Oh ironi.

Belum lagi lu ngabis-ngabisin duit orangtua berates-ratus ribu dan jutaan hanya untuk membeli pilok untuk hal yang nggak bermanfaat.

Dan ini  baru dampak bagi orangtua, kalo bagi orang lain? Masih banyak.

Kalo misalnya kalian coret-coretan lalu kegiatan kalian di upload ke media social seperti Facebook, Twitter, ataupun instagram. Yah dampaknya merugikan kalian sendiri, orang-orang memandang kalian seperti sampah yang tak beguna dan tidak bisa didaur ulang. Banyak contoh kasusnya seperti sonya depari yang kemarin-kemarin beritanya gempar di masyarakat.

Yah karena coret-coretan di tambah konvoi dan ketika ditilang bu polwan dia marah-marah dan mengaku anak jenderal, oh ironi.

Dan alhasil berita itu dengan cepat menyebar dan menimbulkan stigma negative bagi masyarakat, semua angkatan 1998 di cap sebagai angkatan buruk, dan yang dirugikan bukan kalian aja sendiri tapi oranglain yang tidak melakukan kegiatan coret-coretan itu juga kena.

Dan apa akibatnya bagi si sonya depari?  Yah orang-orang menghujat dia di instagram, dengan kata-kata yang pedas.

“Anak jaman sekarang gini banget yah”

“dasar nggak punya otak !”

“Mati aja lu !!!”

Dan masih banyak lagi. belum lagi malamnya bapaknya meninggal. Udah dia menderita sekarang, dia baru tau yang dilakukan dia salah.

Dan masih banyak lagi orang-orang yang mengupload foto yang katanya “kenang-kenangan” itu, di bully habis-habisan, coba cek aja di IG.

Dan dampak bagi adik kelas? Yah, mungkin ketika kalian posting di media social lagi coret-coretan kalo yang liat temen sendiri itu sih gakpapa gak jadi masalah, dan kalo yang lihat adik-adik kelas? Dan menganggap coret-coretan itu keren. Yah pasti adik-adik kelas itu mengikuti kita. dan coret-coretan itu kayak proses terjadinya hujan selalu berulang-ulang dan entah sampai kapan berhentinya.
Dan kata temen gua, baju coret-coretan  itu dia bawa ketika kuliah di luar kota, dipajang di kamar kos-kosan,biar inget kenang-kenagan di SMA , BULLSHIT.

Kita analogikan sebuah buku, apakah setelah buku itu ketika di coret-coret sama temen apakah kita bawa kemana aja, enggak kan. buku pelajaran aja jarang dibuka apalagi Cuma buku yang isinya hanya sekedar coret-coretan aja, dan palingan hanya disimpan aja dan akhirnya bernasib malang menjadi kertas gorengan.

Sama seperti baju yang dicoret-coretin, Mungkin baju kalian hanya beberapa bulan doang bertahan, setelah itu? Entahlah. Bisa aja kalian ngebuang yang katanya “kenang-kenagan” itu karena baunya yang tidak sedap akibat tidak di cuci .ataupun disimpan dan ujung-ujungnya hilang karena lupa naruh.

Kenapa bajunya nggak disumbangin aja? bisa dapat pahala dan membantu anak yang nggak mampu beli seragam sekolah, ataupun paling banter yah disimpan buat adik kita nanti yang mau SMA.

Kalo kalian ingin menciptakan sebuah kenang-kenangan, ciptakanlah kenangan yang positif. Misalnya ikut lomba-lomba gitu (kalah menang nggak jadi masalah yang penting dapat kenangan dan pengalaman), atau ikut eskul ataupun organisasi yang sesuai sama keinginan biar tambah banyak teman, tambah banyak kenangan.

Dan yang terakhir, coret-coreatan boleh terserah kalian ingin membuat kenang-kenangan apa saja, bebas itu hak kalian yang terpenting jangan ngerugiin orang lain, dan kalo bisa coret-coretannya diem-diem aja ataupun tak usahlah menjadi anak yang sok gaul dengan memposting hasil coret-coretan kalian ke social media, itu bisa ngerugiin diri kalian sendiri, dan orang lain yang melihat.

Kalo mau coret-coretan yah di buku gambar ataupun di kanvas, lumayan kan hasilnya kalo coret-coretnya berkelas kamu pasti dapet banyak job dan menghasilkan uang, coba deh cari di IG coret-coretan bermanfaat, dan bahkan ada juga yang asal coret-coret absurd tapi dapet duit.

Berpikirlah dua kali sebelum bertindak.

Dan Semoga ketika pengumuman kelulusan tanggal 7 mei nanti tidak ada yang coret-coretan lagi.


Oke terimakasih sudah membaca blog gua, dan mohon maaf atas kritik dan argument gua, gua hanya menyampaikan apa yang ada di otak gua, dan sekali mohon maaf bila ada yang tersiggung, wassalamualaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar