bodo amatlah :( |
Sebenernya
ini udah lama mungkin 3 minggu yang lalu atau lebih tentang coret-coretan. Tapi temen gua yang
membuka memori gua lagi tentang coret-coretan, dan sebenernya gua males nulis
tentang ginian, tapi mau gimana lagi, hati dan pikiran gua lagi sepakat menulis
tentang ini.
Jadi
mengapa anak SMA ataupun SMK (Yang mau lulus) suka banget yang namanya
coret-coretan?
Dari
setiap temen gua yang gua Tanya, mereka semua kompak menjawab “BUAT
KENANG-KENANGAN!”
.
Apakah
kenangan semasa SMA hanya sebatas coret-coretan ?, oh shit man. Kenangan SMA
itu banyak banget, gua aja nggak tau seberapa banyak kenangan gua di SMA tanpa
coret-coretan. Jadi coret-coretan Cuma salah satu kenang-kenangan (negative)
yang(katanya) dibawa sampe tua.
Kenapa
pikiran anak jaman sekarang sependek itu sih?.
Belom
lagi dampak bagi sekitar, yah seperti
orangtua kalo orangtuanya mampu itu sih no problem tinggal beli lagi, tapi
bagaimanakah buat yang orangtuanya nggak
mampu? Yang buat kebutuhan sehari-hari aja harus utang sana-sini dulu sama
tetangga. Apakah kalian tega membuang dan mencoret-coret baju-baju kalian hanya
untuk sebuah kenang-kenangan yang semu? Oh ironi.
Belum
lagi lu ngabis-ngabisin duit orangtua berates-ratus ribu dan jutaan hanya untuk
membeli pilok untuk hal yang nggak bermanfaat.
Dan
ini baru dampak bagi orangtua, kalo bagi
orang lain? Masih banyak.
Kalo
misalnya kalian coret-coretan lalu kegiatan kalian di upload ke media social
seperti Facebook, Twitter, ataupun instagram. Yah dampaknya merugikan kalian
sendiri, orang-orang memandang kalian seperti sampah yang tak beguna dan tidak
bisa didaur ulang. Banyak contoh kasusnya seperti sonya depari yang
kemarin-kemarin beritanya gempar di masyarakat.
Yah
karena coret-coretan di tambah konvoi dan ketika ditilang bu polwan dia
marah-marah dan mengaku anak jenderal, oh ironi.
Dan
alhasil berita itu dengan cepat menyebar dan menimbulkan stigma negative bagi
masyarakat, semua angkatan 1998 di cap sebagai angkatan buruk, dan yang dirugikan
bukan kalian aja sendiri tapi oranglain yang tidak melakukan kegiatan
coret-coretan itu juga kena.
Dan
apa akibatnya bagi si sonya depari? Yah
orang-orang menghujat dia di instagram, dengan kata-kata yang pedas.
“Anak
jaman sekarang gini banget yah”
“dasar
nggak punya otak !”
“Mati
aja lu !!!”
Dan
masih banyak lagi. belum lagi malamnya bapaknya meninggal. Udah dia menderita
sekarang, dia baru tau yang dilakukan dia salah.
Dan
masih banyak lagi orang-orang yang mengupload foto yang katanya “kenang-kenangan”
itu, di bully habis-habisan, coba cek aja di IG.
Dan
dampak bagi adik kelas? Yah, mungkin ketika kalian posting di media social lagi
coret-coretan kalo yang liat temen sendiri itu sih gakpapa gak jadi masalah,
dan kalo yang lihat adik-adik kelas? Dan menganggap coret-coretan itu keren.
Yah pasti adik-adik kelas itu mengikuti kita. dan coret-coretan itu kayak
proses terjadinya hujan selalu berulang-ulang dan entah sampai kapan
berhentinya.
Dan
kata temen gua, baju coret-coretan itu
dia bawa ketika kuliah di luar kota, dipajang di kamar kos-kosan,biar inget
kenang-kenagan di SMA , BULLSHIT.
Kita
analogikan sebuah buku, apakah setelah buku itu ketika di coret-coret sama
temen apakah kita bawa kemana aja, enggak kan. buku pelajaran aja jarang dibuka
apalagi Cuma buku yang isinya hanya sekedar coret-coretan aja, dan palingan
hanya disimpan aja dan akhirnya bernasib malang menjadi kertas gorengan.
Sama
seperti baju yang dicoret-coretin, Mungkin baju kalian hanya beberapa bulan
doang bertahan, setelah itu? Entahlah. Bisa aja kalian ngebuang yang katanya
“kenang-kenagan” itu karena baunya yang tidak sedap akibat tidak di cuci
.ataupun disimpan dan ujung-ujungnya hilang karena lupa naruh.
Kenapa
bajunya nggak disumbangin aja? bisa dapat pahala dan membantu anak yang nggak
mampu beli seragam sekolah, ataupun paling banter yah disimpan buat adik kita
nanti yang mau SMA.
Kalo
kalian ingin menciptakan sebuah kenang-kenangan, ciptakanlah kenangan yang
positif. Misalnya ikut lomba-lomba gitu (kalah menang nggak jadi masalah yang
penting dapat kenangan dan pengalaman), atau ikut eskul ataupun organisasi yang
sesuai sama keinginan biar tambah banyak teman, tambah banyak kenangan.
Dan
yang terakhir, coret-coreatan boleh terserah kalian ingin membuat
kenang-kenangan apa saja, bebas itu hak kalian yang terpenting jangan ngerugiin
orang lain, dan kalo bisa coret-coretannya diem-diem aja ataupun tak usahlah
menjadi anak yang sok gaul dengan memposting hasil coret-coretan kalian ke
social media, itu bisa ngerugiin diri kalian sendiri, dan orang lain yang
melihat.
Kalo
mau coret-coretan yah di buku gambar ataupun di kanvas, lumayan kan hasilnya
kalo coret-coretnya berkelas kamu pasti dapet banyak job dan menghasilkan uang,
coba deh cari di IG coret-coretan bermanfaat, dan bahkan ada juga yang asal
coret-coret absurd tapi dapet duit.
Berpikirlah
dua kali sebelum bertindak.
Dan
Semoga ketika pengumuman kelulusan tanggal 7 mei nanti tidak ada yang
coret-coretan lagi.
Oke
terimakasih sudah membaca blog gua, dan mohon maaf atas kritik dan argument
gua, gua hanya menyampaikan apa yang ada di otak gua, dan sekali mohon maaf
bila ada yang tersiggung, wassalamualaikum Wr. Wb.