Anime

Sabtu, 26 September 2015

Idul Adha

Shaun The Sheep pengen di qurbanin

Pada hari raya idul adha biasanya identik dengan berqurban, dari qurban sapi, kambing, sampe qurbanin perasaan. Iyah dalam islam kita di wajibkan bagi yang mampu, untuk menyisihkan sedikit rezeki kita untuk orang-orang yang tidak mampu.

Supaya masyarakat yang tidak mampu bisa merasakan nikmatnya makan daging yang mempunyai banyak protein. Allah itu adil.

Dan Berqurban ini yang mengajarkan pertama adalah nabi Ibrahim a.s dan anaknya nabi ismail a.s, pada saat itu nabi Ibrahim tidur dan dalam mimpinya, allah menyuruh nabi Ibrahim untuk menyembelih nabi ismail.

Pada saat itu nabi Ibrahim langsung bangun dan kaget dengan permintaan allah, tapi karena itu perintah allah, nabi Ibrahim melaksanakan perintah itu. Diapun menanyakan ke nabi ismail, dan nabi ismail pun menerima dengan lapang dada, karena semua yang hidup pasti akan kembali ke asalnya (allah). Pada saat sebelum nabi Ibrahim menyembelih nabi Ismai, beliau pun terkejut nabi ismail diubah oleh allah menjadi seekor domba, dan nabi ismail pun tidak jadi disembelih, yah kurang lebih cerita singkatnya seperti itu.

Nah ini gua mau cerita pengalaman gua tentang idul adha.

Pagi hari itu H-1 sebelum kambing dan sapi menemui ajalnya gua bangun, yang biasanya gua mendengar suara nyanyian merdu SCTV goyang jigo goyang dua lima. Sekarang gua mendengar suara yang tidak enak di dengar yaitu suara kambing dan sapi. Yang satu teriak “embeekkk”, yang satu teriak “moo” mungkin kalo disatuin bisa jadi panduan suara tuh.

Bila suara kambing dan suara sapi di terjemahin ke dalam bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD yang benar, mungkin terdengar kayak gini. “SIAPA SAJA TOLONG LEPASIN GUA WOYY, GUA MASIH PENGEN HIDUP, GUA PENGEN NGERASAIN  KAWIN  WOYY” yah kurang lebih seperti itu bila di translate ke bahasa Indonesia.

Gua sebenernya merasa iba dengan suara desahan kambing dan sapi itu. Rasanya pengen nolongin, tapi itu kambing sama sapi orang kalo gua lepasin nanti orangnya marah, yah akhirnya gua nggak jadi menolongi mereka.

Karena gua nggak mau sedih mendengar rintihan sapi dan kambing tersebut, yah akhirnya gua main aja ke teman gua, kalo dirumah terus dan mendengar desahan kambing dan sapi, rasanya tekanan batin banget lah. Terkadang manusia memang kejam.

Tapi ketika gua main kerumah temen gua, tetangganya teman gua juga mempunyai kambing yang pengen di jadiin qurban, lalu gua melihati kambing itu, dan kambing itu melihatin gua balik, gua pun jadi salah tingkah.

Dan kambing itu melototin gua, seakan-akan dia ngomong, “WOY LEPASIN NGGAK. KALO NGGAK LU YANG JADI QURBAN BESOK !!!” gua pun jadi takut dengan kambing tadi, akhirnya gua langsung kabur kerumah temen gua, dan teriak-teriak.

“TOLONG-TOLONG KAMBING ITU MELOTOTIN GUAAA !!!. TOLONG !!.” Teriak gua.

Dan orang-orang disanapun malah ngetawain gua, mereka nggak tau rasanya di melototin kambing itu kayak gimana. Dan pada hari itu gua jadi phobia sama kambing.

Setelah itu gua ngumpul bareng temen-temen gua, dan janjian takbiran malem-malem.

“bro nanti malem takbiran yuk!” kata ujang.

“ayuk nanti habis sholat isya kita ngumpul buat takbiran.” Kata jono.

“ujang kamu jangan lupa bawa kentongan sama pukulanya, kalo kamu jono bawa panci atau apa kek yang bisa dibunyiin misalnya bel sekolah, kalo kamu affan, kamu bawa speaker dan TOA. Kalo gua bawa obor, obor olimpiade” Kata tio.

“lah, gua kok bawanya banyak banget??” Tanya gua ke tio.

“eh yaudah deh, kamu bawa toa aja, kalo bisa toa masjid kamu ambil biar suaranya kenceng. Kalo yang lain setuju nggak??” kata tio.

“SETUJUUU !!!” teriak semuanyaa

“OKE, nanti malam kita kumpul habis isya yah”

“okee”

“……….”

Dan sehabis ba’da isya kita semua ngumpul dan takbiran mengelilingi komplek di perumahan gua. Dan sambil bawa alatnya masing-masing.

“allahuakbar…allahuakbar…allahuakbar, laillahaillaullahuwallahuakbar allahu akbar wallilla ilham.” Sambil takbiran mengelilingi komplek.

Kita ini kayak buruh yang demo minta upah dan gajinya di naikin.

Beberapa jam ketika lagi takbiran, kita melihat sapi ngamuk dan lari-lari mngelilingi perumahan, sapi itu pun dikejar oleh banyak orang. Rupanya sapi itu nggak mau terlepas ketika pengen di iket di lapangan dekat masjid.

Sapi itupun seperti berteriak “TOLONG-TOLONG SAYA MAU DIBUNUH !!” teman-teman gua pun langsung menghentikan takbiran dan membantu orang-orang menangkap sapi yang terlepas itu.

“coy, kita harus bantuin nangkep sapi itu !!” kata tio

“ayukk !!” kata ujang dan jono.

“nggak ah, gua mau pulang aja.” Kata gua sambil agak-agak ketakutan.

“Lah kok lu pulang sih fan.? Cemen lu.. !!” kata ujang.

“bukannya cemen jang, perut gua sakit nih, pengen membuang hadats besar terlebih dahulu dari perut gua.”

“oh yaudah sono, tapi nanti balik lagi”

“okeee”

“…….”

Gua balik ke rumah aslinya nggak pengen mendengar rintihan sapi yang ditangkep para warga, makanya itu gua sepik pulang, pengen buang air besar. Karena gua punya rasa simpatik dan telkomsel yang tinggi terhadap para binatang, terutama sapi dan kambing. Makanya kalo gua ngeliat sapi tadi, gua pasti nangis Kristal.

Setelah sapi ditangkap, gua balik lagi dan melanjutkan takbiran. 2 jam kemudian gua pulang lalu tidur, supaya besoknya bisa sholat subuh dan sholat ied pagi-pagi.

Hari pemotongan pun tiba.

Gua bangun pagi, mendengar suara desahan kambing dan sapi semakin besar, akhirnya gua make headset dan suaranya gua fullin biar nggak kedengar suara sapi sama kambingnya. Dan sapinya gua dengerin lagu opick biar bisa tenang menghadapi ajalnya yang sudah di depan mata.

Pagi-pagi setelah sholat subuh, lalu gua langsung pergi ke masjid untuk menjalankan sholat ied.

Setelah sholat ied, hari yang paling ditakuti kambing dan sapi dating, yaitu pemotongan hewan qurban, persiapan gua adalah memakai headset dan biar nggak kedenger suara desahan kambing dan sapi ketika acara pemotongan.

Waktu menunjukan pukul 8, sapi pertama pun siap di potong. Hari berduka bagi para keluarga sapi dan kambing. Tapi kasihan juga yah kalo sapi sama kambingnya di potong, nanti anaknya bakal jadi yatim dong L, terkadang manusia tidak mempunyai peri kebinatanganya yah L.

Sapi pertama pun sempat ngamuk saat ingin disembelih, akhirnya gua minta ijin ke pak ustad.

“Pak ustad, sapinya bandel nggak mau disembelih nih, gimana motongnya bukan ngadep kiblat, ngadep guru BP aja biar tenang.” Kata gua.

“EMANG INI ANAK BANDEL, DIHADEPIN SAMA GURU BP !!!” kata pak ustad.

“maaf pak ustad L

Akhirnya setelah dibacain takbir, sapi yang dipotong itu jadi tenang dan mau disembelih, gua pun juga membisikkan ke sapinya.

“sapi, kamu tenang yah, kalo kamu dipotong pasti kamu langsung masuk surga kok tanpa siksa kubur. Nanti aku bakalan ke kubruan kamu terus kok ngedoain kamu” Bisik gua ke telinga sapi sambil mengusap kepala dan mencium keningnya, duh so sweet.

Dan sapinya gua bisikin dua kalimat syahadat, biar meninggal dalam keadaan khusnul khotimah.

Akhirnya sapi itu dipotong dengan keadaan tenang. Dan tidak ngambek.

Sama seperti sapi pertama, sapi yang lainnya pun gua bisikin seperti itu, dan kambingnya pun juga gua bisikin seperti itu, biar disembelihnya tenang dan tidak ngamuk.

Setelah selesai pemotongan hewan qurban, ada bapak-bapak yang nyeloteh.

“fan, sekarang giliran kamu yah yang disembelih?” celoteh bapak itu.

“nggak pak, daging saya gelonggongan kebanyakan air.” Kata gua.

“haha !” ketawa bapak itu.

Resiko jadi orang gendut itu gini. Pas pemotongan hewan qurban pasti sering dibercandain kayak gini, nasib. Tapi gua tetap bersyukur atas apa yang diberikan allah kepada gua. Dan jangan pernah ngluh atas apa yang allah berikan kepada kita.

Setelah pemotongan dan pembagian hewan qurban selesai, malemnya gua diajak sama anak-anak remaja masjid buat bakar-bakar sate.

“fan, nanti ke rumah gua yah kita pesta sate.” Kata tofiq ketua remaja masjid.

“okee, ada pesta bikininya juga nggak mas.???” Kata gua.

“NGGAK ADA LAH FAN!!!, jangan lupa yah nanti malem habis sholat isya ke rumah gua.??”

“yah, oke mas”

Malem pun datang, gua pun nggak sabar pengen pesta sate di rumah temen gua,  gua pun mempersiapkan baju yang di pake gua buat ke pesta bakar sate kambing. Gua make jas, celana jeans dan dasi merah yang ada tulisannya “tut wuri handayani”.

Sehabis isya, gua pergi ke rumah teman gua, memakai baju yang gua bilang tadi, baru beberapa langkah jalan dari rumah, tiba-tiba gua melihat anak bocah bau kencur SD yang pacaran dan mungkin lagi berantem. Yang satu ngomong gini.

“Aku tuh capek sama kamu, kamu kayak anak kecil” kata anak  SD yang cewe.

Yaampun gua ngeliat itu rasanya pengen muntah, ini akibat dari sinetron yang nggak mendidik nih, pasti. Akhirnya gua samperin anak SD yang lagi berantem sama pacarnya.

“dedek. Kan dedek emang anak kecil. Jangan pacaran de masih SD, kaka aja nggak pernah pacaran loh padahal udah gede.” Kata gua.

“DIEM, INI URUSAN PRIBADI, LO NGGAK USAH IKUT-IKUTAN !!!!!” kata anak SD tadi.

Rasanya gua pengen ngebanting menara Eiffel ketika gua mendengar bocah SD tadi, tapi karena gua sabar, baik dan ganteng, akhirnya gua nggak jadi marah dan pergi dari hadapan bocah SD tadi.

Beberapa menit kemudian gua nyampe di rumah temen gua, ternyata temen-temen gua udah pada ngumpul buat bakar-bakar sate.

“bro lu lama amat.?” Kata temen gua.

“iyah nih bro, tadi gua ada urusan ngeladenin anak SD yang berantem.” Kata gua.

“oh gitu, yaudah sini bakar-bakar sate.”

“nggak ah bro, gua nggak mau bakar sate, nanti kabut asapnya nggak hilang-hilang malah jadi nambah.” Kata gua.

“APA HUBUNGANNYA CUK !!!”

“iyah soalnya penyebab kabut asap nggak hilang-hilang adalah 1. Karena hutannya kebakar dan yang ke  2. Pada bakar sate pas idul adha.” Kata gua.

“terserah lo. Dah.”

“eh tapi gua ikutan makannya aja yah.” Celoteh gua.

“ye kampretttt” 

Yak selesai.

Berqurban mengajarkan kita agar kita saling berbagi terhadap sesama terutama orang-orang yang membutuhkan, karena orang yang membutuhkan pengen juga ngerasain nikmatnya daging yang mengandung banyak protein dan lemak ini.

Dan berqurban mengajarkan kita buat mengikhlaskan harta kita (kambing ataupun sapi) di sembelih dan dibagikan kepada orang yang membutuhkan. Yah seperti cerita nabi Ibrahim dan nabi ismail, yang ikhlas menerima karena itu memang perintah Allah Swt.

Oke sekian dari gua, bila ada kata yang salah dan menyinggung mohon dimaklumi karena gua niatnya bercerita dan bergurau saja, tidak bermaksud apa-apa, sekian dari gua wassalamualaikum Wr. Wb. Salam daging qurban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar