Shaun The Sheep pengen di qurbanin |
Pada hari raya idul adha biasanya identik dengan berqurban, dari qurban sapi, kambing, sampe qurbanin perasaan. Iyah dalam islam kita di wajibkan bagi yang mampu, untuk menyisihkan sedikit rezeki kita untuk orang-orang yang tidak mampu.
Supaya masyarakat yang
tidak mampu bisa merasakan nikmatnya makan daging yang mempunyai banyak
protein. Allah itu adil.
Dan Berqurban ini yang
mengajarkan pertama adalah nabi Ibrahim a.s dan anaknya nabi ismail a.s, pada
saat itu nabi Ibrahim tidur dan dalam mimpinya, allah menyuruh nabi Ibrahim
untuk menyembelih nabi ismail.
Pada saat itu nabi
Ibrahim langsung bangun dan kaget dengan permintaan allah, tapi karena itu
perintah allah, nabi Ibrahim melaksanakan perintah itu. Diapun menanyakan ke
nabi ismail, dan nabi ismail pun menerima dengan lapang dada, karena semua yang
hidup pasti akan kembali ke asalnya (allah). Pada saat sebelum nabi Ibrahim
menyembelih nabi Ismai, beliau pun terkejut nabi ismail diubah oleh allah
menjadi seekor domba, dan nabi ismail pun tidak jadi disembelih, yah kurang
lebih cerita singkatnya seperti itu.
Nah ini gua mau cerita
pengalaman gua tentang idul adha.
Pagi hari itu H-1
sebelum kambing dan sapi menemui ajalnya gua bangun, yang biasanya gua
mendengar suara nyanyian merdu SCTV goyang jigo goyang dua lima. Sekarang gua
mendengar suara yang tidak enak di dengar yaitu suara kambing dan sapi. Yang
satu teriak “embeekkk”, yang satu teriak “moo” mungkin kalo disatuin bisa jadi
panduan suara tuh.
Bila suara kambing dan
suara sapi di terjemahin ke dalam bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD yang
benar, mungkin terdengar kayak gini. “SIAPA SAJA TOLONG LEPASIN GUA WOYY, GUA
MASIH PENGEN HIDUP, GUA PENGEN NGERASAIN KAWIN WOYY”
yah kurang lebih seperti itu bila di translate ke bahasa Indonesia.
Gua sebenernya merasa
iba dengan suara desahan kambing dan sapi itu. Rasanya pengen nolongin, tapi
itu kambing sama sapi orang kalo gua lepasin nanti orangnya marah, yah akhirnya
gua nggak jadi menolongi mereka.
Karena gua nggak mau
sedih mendengar rintihan sapi dan kambing tersebut, yah akhirnya gua main aja
ke teman gua, kalo dirumah terus dan mendengar desahan kambing dan sapi,
rasanya tekanan batin banget lah. Terkadang manusia memang kejam.
Tapi ketika gua main
kerumah temen gua, tetangganya teman gua juga mempunyai kambing yang pengen di
jadiin qurban, lalu gua melihati kambing itu, dan kambing itu melihatin gua
balik, gua pun jadi salah tingkah.
Dan kambing itu
melototin gua, seakan-akan dia ngomong, “WOY LEPASIN NGGAK. KALO NGGAK LU YANG
JADI QURBAN BESOK !!!” gua pun jadi takut dengan kambing tadi, akhirnya gua
langsung kabur kerumah temen gua, dan teriak-teriak.
“TOLONG-TOLONG KAMBING
ITU MELOTOTIN GUAAA !!!. TOLONG !!.” Teriak gua.
Dan orang-orang
disanapun malah ngetawain gua, mereka nggak tau rasanya di melototin kambing
itu kayak gimana. Dan pada hari itu gua jadi phobia sama kambing.
Setelah itu gua ngumpul
bareng temen-temen gua, dan janjian takbiran malem-malem.
“bro nanti malem
takbiran yuk!” kata ujang.
“ayuk nanti habis
sholat isya kita ngumpul buat takbiran.” Kata jono.
“ujang kamu jangan lupa
bawa kentongan sama pukulanya, kalo kamu jono bawa panci atau apa kek yang bisa
dibunyiin misalnya bel sekolah, kalo kamu affan, kamu bawa speaker dan TOA.
Kalo gua bawa obor, obor olimpiade” Kata tio.
“lah, gua kok bawanya
banyak banget??” Tanya gua ke tio.
“eh yaudah deh, kamu
bawa toa aja, kalo bisa toa masjid kamu ambil biar suaranya kenceng. Kalo yang
lain setuju nggak??” kata tio.
“SETUJUUU !!!” teriak
semuanyaa
“OKE, nanti malam kita
kumpul habis isya yah”
“okee”
“……….”
Dan sehabis ba’da isya
kita semua ngumpul dan takbiran mengelilingi komplek di perumahan gua. Dan
sambil bawa alatnya masing-masing.
“allahuakbar…allahuakbar…allahuakbar,
laillahaillaullahuwallahuakbar allahu akbar wallilla ilham.” Sambil takbiran
mengelilingi komplek.
Kita ini kayak buruh
yang demo minta upah dan gajinya di naikin.
Beberapa jam ketika
lagi takbiran, kita melihat sapi ngamuk dan lari-lari mngelilingi perumahan,
sapi itu pun dikejar oleh banyak orang. Rupanya sapi itu nggak mau terlepas
ketika pengen di iket di lapangan dekat masjid.
Sapi itupun seperti
berteriak “TOLONG-TOLONG SAYA MAU DIBUNUH !!” teman-teman gua pun langsung
menghentikan takbiran dan membantu orang-orang menangkap sapi yang terlepas
itu.
“coy, kita harus
bantuin nangkep sapi itu !!” kata tio
“ayukk !!” kata ujang
dan jono.
“nggak ah, gua mau
pulang aja.” Kata gua sambil agak-agak ketakutan.
“Lah kok lu pulang sih
fan.? Cemen lu.. !!” kata ujang.
“bukannya cemen jang,
perut gua sakit nih, pengen membuang hadats besar terlebih dahulu dari perut
gua.”
“oh yaudah sono, tapi
nanti balik lagi”
“okeee”
“…….”
Gua balik ke rumah aslinya
nggak pengen mendengar rintihan sapi yang ditangkep para warga, makanya itu gua
sepik pulang, pengen buang air besar. Karena gua punya rasa simpatik dan
telkomsel yang tinggi terhadap para binatang, terutama sapi dan kambing.
Makanya kalo gua ngeliat sapi tadi, gua pasti nangis Kristal.
Setelah sapi ditangkap,
gua balik lagi dan melanjutkan takbiran. 2 jam kemudian gua pulang lalu tidur,
supaya besoknya bisa sholat subuh dan sholat ied pagi-pagi.
Hari pemotongan pun
tiba.
Gua bangun pagi,
mendengar suara desahan kambing dan sapi semakin besar, akhirnya gua make
headset dan suaranya gua fullin biar nggak kedengar suara sapi sama kambingnya.
Dan sapinya gua dengerin lagu opick biar bisa tenang menghadapi ajalnya yang
sudah di depan mata.
Pagi-pagi setelah
sholat subuh, lalu gua langsung pergi ke masjid untuk menjalankan sholat ied.
Setelah sholat ied,
hari yang paling ditakuti kambing dan sapi dating, yaitu pemotongan hewan
qurban, persiapan gua adalah memakai headset dan biar nggak kedenger suara
desahan kambing dan sapi ketika acara pemotongan.
Waktu menunjukan pukul
8, sapi pertama pun siap di potong. Hari berduka bagi para keluarga sapi dan
kambing. Tapi kasihan juga yah kalo sapi sama kambingnya di potong, nanti
anaknya bakal jadi yatim dong L, terkadang manusia tidak mempunyai peri
kebinatanganya yah L.
Sapi pertama pun sempat
ngamuk saat ingin disembelih, akhirnya gua minta ijin ke pak ustad.
“Pak ustad, sapinya
bandel nggak mau disembelih nih, gimana motongnya bukan ngadep kiblat, ngadep
guru BP aja biar tenang.” Kata gua.
“EMANG INI ANAK BANDEL,
DIHADEPIN SAMA GURU BP !!!” kata pak ustad.
“maaf pak ustad L”
Akhirnya setelah
dibacain takbir, sapi yang dipotong itu jadi tenang dan mau disembelih, gua pun
juga membisikkan ke sapinya.
“sapi, kamu tenang yah,
kalo kamu dipotong pasti kamu langsung masuk surga kok tanpa siksa kubur. Nanti
aku bakalan ke kubruan kamu terus kok ngedoain kamu” Bisik gua ke telinga sapi
sambil mengusap kepala dan mencium keningnya, duh so sweet.
Dan sapinya gua bisikin
dua kalimat syahadat, biar meninggal dalam keadaan khusnul khotimah.
Akhirnya sapi itu
dipotong dengan keadaan tenang. Dan tidak ngambek.
Sama seperti sapi
pertama, sapi yang lainnya pun gua bisikin seperti itu, dan kambingnya pun juga
gua bisikin seperti itu, biar disembelihnya tenang dan tidak ngamuk.
Setelah selesai
pemotongan hewan qurban, ada bapak-bapak yang nyeloteh.
“fan, sekarang giliran
kamu yah yang disembelih?” celoteh bapak itu.
“nggak pak, daging saya
gelonggongan kebanyakan air.” Kata gua.
“haha !” ketawa bapak
itu.
Resiko jadi orang
gendut itu gini. Pas pemotongan hewan qurban pasti sering dibercandain kayak
gini, nasib. Tapi gua tetap bersyukur atas apa yang diberikan allah kepada gua.
Dan jangan pernah ngluh atas apa yang allah berikan kepada kita.
Setelah pemotongan dan
pembagian hewan qurban selesai, malemnya gua diajak sama anak-anak remaja
masjid buat bakar-bakar sate.
“fan, nanti ke rumah
gua yah kita pesta sate.” Kata tofiq ketua remaja masjid.
“okee, ada pesta
bikininya juga nggak mas.???” Kata gua.
“NGGAK ADA LAH FAN!!!,
jangan lupa yah nanti malem habis sholat isya ke rumah gua.??”
“yah, oke mas”
Malem pun datang, gua
pun nggak sabar pengen pesta sate di rumah temen gua, gua pun mempersiapkan baju yang di pake gua
buat ke pesta bakar sate kambing. Gua make jas, celana jeans dan dasi merah
yang ada tulisannya “tut wuri handayani”.
Sehabis isya, gua pergi
ke rumah teman gua, memakai baju yang gua bilang tadi, baru beberapa langkah
jalan dari rumah, tiba-tiba gua melihat anak bocah bau kencur SD yang pacaran
dan mungkin lagi berantem. Yang satu ngomong gini.
“Aku tuh capek sama
kamu, kamu kayak anak kecil” kata anak
SD yang cewe.
Yaampun gua ngeliat itu
rasanya pengen muntah, ini akibat dari sinetron yang nggak mendidik nih, pasti.
Akhirnya gua samperin anak SD yang lagi berantem sama pacarnya.
“dedek. Kan dedek emang
anak kecil. Jangan pacaran de masih SD, kaka aja nggak pernah pacaran loh
padahal udah gede.” Kata gua.
“DIEM, INI URUSAN
PRIBADI, LO NGGAK USAH IKUT-IKUTAN !!!!!” kata anak SD tadi.
Rasanya gua pengen
ngebanting menara Eiffel ketika gua mendengar bocah SD tadi, tapi karena gua
sabar, baik dan ganteng, akhirnya gua nggak jadi marah dan pergi dari hadapan
bocah SD tadi.
Beberapa menit kemudian
gua nyampe di rumah temen gua, ternyata temen-temen gua udah pada ngumpul buat
bakar-bakar sate.
“bro lu lama amat.?”
Kata temen gua.
“iyah nih bro, tadi gua
ada urusan ngeladenin anak SD yang berantem.” Kata gua.
“oh gitu, yaudah sini
bakar-bakar sate.”
“nggak ah bro, gua
nggak mau bakar sate, nanti kabut asapnya nggak hilang-hilang malah jadi
nambah.” Kata gua.
“APA HUBUNGANNYA CUK
!!!”
“iyah soalnya penyebab
kabut asap nggak hilang-hilang adalah 1. Karena hutannya kebakar dan yang
ke 2. Pada bakar sate pas idul adha.”
Kata gua.
“terserah lo. Dah.”
“eh tapi gua ikutan
makannya aja yah.” Celoteh gua.
“ye kampretttt”
Yak selesai.
Berqurban mengajarkan
kita agar kita saling berbagi terhadap sesama terutama orang-orang yang
membutuhkan, karena orang yang membutuhkan pengen juga ngerasain nikmatnya
daging yang mengandung banyak protein dan lemak ini.
Dan berqurban
mengajarkan kita buat mengikhlaskan harta kita (kambing ataupun sapi) di
sembelih dan dibagikan kepada orang yang membutuhkan. Yah seperti cerita nabi
Ibrahim dan nabi ismail, yang ikhlas menerima karena itu memang perintah Allah
Swt.
Oke sekian dari gua,
bila ada kata yang salah dan menyinggung mohon dimaklumi karena gua niatnya
bercerita dan bergurau saja, tidak bermaksud apa-apa, sekian dari gua
wassalamualaikum Wr. Wb. Salam daging qurban.