Perjuangkan Keadilan |
Sebenernya
gua udah lama pengen nulis tentang hal ini, tapi baru sekarang mungkin bisa
terealisasinya.Ini juga merupakan unek-unek yang pengen gua keluarkan sejak
lama, bahkan sejak bumi ini belum terbentuk gua udah ada tentang unek-unek ini.
Sebelumnya
gua pengen ngasih tau aja kalo maghrib itu jam 18.00 wib, oke serius gua pengen
ngasih tau kalo gua ini sekolah disebuah sekolah negeri di daerah kabupaten
tangerang yang secara geografis terletak diapit oleh benua Jakarta, dan benua
tangerang kota. Dan letak astronomisnya antara 6oLU-11oLS
dan 95oBT-141oBT. aduh kenapa nyambung ke geografi sih.
Oke
maap.
Di
sekolahan gua ini terbagi menjadi 4 kelas, pertama kelas akselerasi yang
bayarnya lebih mahal dan SMA Cuma 2 tahun, syaratnya Cuma 1 sih yaitu pinter
dan mampu mengejar materi yang cepat. Yang kedua ini adalah kelas unggulan yang
isinya orang pinter (yang gagal di aksel), rajin dan deket sama guru (yang
berkuasa) dan anaknya guru itu sendiri. Yang ketiga kelas standart yang isinya
berbagai macam mahluk astral dengan kepribadian yang berbeda-beda dan bakat
yang beda-beda.dan yang terakhir kelas terbuang, gua gak tega ngejelasin kelas
yang satu ini. L
Kebetulan
gua masuk kelas yang standart-standart aja, sebenernya gua bisa masuk kelas
unggulan tapi gua sengaja memilih kelas yang standart-standart aja, karena gua
pengen nyari pengalaman yang asik dan yang tak terlupakan pada masa-masa SMA.
Oke
disini gua pengen ngebahas tentang kelas unggulan yang ada di sekolah gua.
Dan
gua adalah anak science (biar lebih keren make bahasa inggris), tepatnya
science 6, science 6 ini adalah kelas yang agak-agak terbuang gitu dari kelas
IPA yang lain, tapi yah nggak terbuang banget dan jadi sinetron “kelas yang
terbuang”, nggak gitu juga.
Terbuang
gitu maksudnya “nggak terlalu diutamain oleh para guru-gurunya”.Jadi gini ada
yang unik dari sekolah gua dan mungkin ada disekolah-sekolah lain juga. Kelas
unggulan itu jadi primadona banget oleh para guru-guru di sekolah, yah karena
di kelas unggulan itu anak-anaknya pinter, rajin dan deket sama gurunya dan
anaknya guru yang ada disekolah tersebut.
Gua
sebenernya sempet iri juga dengan kelas unggulan itu, dan gua juga sempet
nyesel juga menyia-nyiakan kesempatan masuk kelas unggulan itu, tapi gua juga
nggak ada gunanya menyesal dan iri dengan kelas itu, semua itu sudah terjadi.
Di
kelas unggulan itu walaupun bayar SPPnya sama dengan kelas-kelas standar yang
lain. Tapi di kelas itu disediain kelas dengan kualitas bintang-bintang di
langit yang indah eh maaf maksudnya bintang 5. Ada ACnya yang bikin nyaman
belajar di kelas, ada proyektor,kelasnya ada karpetnya sementara kelas lain
nggak ada, ada juga kulkas 5 pintunya, lah.
Dan
bukan kelasnya aja di super (wah)-in sama kepala sekolahnya, tapi guru-gurunya
pun dikasih yang guru-guru terbaik di sekolah itu, sementara kelas yang standar
dikasih sisanya, apalagi kelas yang terbuang, ah sudahlah.
Disamping
dikasih fasilitas dan guru yang yoi, di kelas unggulan itu kayak dibimbing
bener-bener untuk masuk ke perguruan tinggi negeri yang keren, sementara kelas
yang lain? Yah pasti kalian tahu sendiri lah.
Kalo
dikelas lain try out nya paling di kelas 12, dan di kelas itu dari kelas 11
udah pada try out, dan kelas unggulan itu sering banget di ajak jalan-jalan
sama gurunya ke universitas negeri, sementara kelas lain?, di ajak study tour
itu rasanya kayak nyari air di padang pasir. Jarang banget.
Gua
juga pernah menanyakan ke salah satu guru bk gua.
“bu,
kenapa kelas unggulan itu dimanjain banget sama guru-guru yang lain.?”
Guru
itu pun terdiam sejenak dan menjawab. “ itu buat memfokuskan mereka untuk
kuliah di perguruan tinggi negeri yang keren, karena mereka punya bakat. “
Lalu
gua sedikit tercengang dengan jawaban guru BK gua, dan gua juga balik bertanya.
“lalu
kelas yang lain nggak boleh masuk perguruan tinggi negeri juga bu?, dan
dibimbing kayak kelas unggulan itu?, lagipula bakat manusia itu beda-beda bu,
bukan hanya sekedar pinter doank.”.
Guru
itu pun langsung mengkacangin gua, dan seakan-akan dia kalah debat sama gua,
yaudah dia langsung bertanya pada temen-temen gua yang lain, sakit rasanya dikacangin. Tapi martabak hebat
banget sering benget dikacangin.
Beberapa
minggu kemudian gua Tanya guru BK gua lagi, mumpung doi lagi ngajar di kelas
gua.
“bu,
kenapa kelas unggulan itu diajak jalan-jalan ke universitas negeri terus,
sedangkan kelas yang lain nggak diajak jalan-jalan ke universitas negeri
juga.?”
“karena
Cuma mereka yang dibolehin sama kepala sekolahnya untuk mengunjugi universitas
negeri, kelas yang lain nggak boleh.”
“berarti
kepala sekolahnya pilih kasih nih bu.!!!”
“yah,
saya nggak tau juga.”
“…….”
Gua
mulai bingung dengan kepala sekolah gua, gua pengen Tanya ke kepala sekolahnya
gua juga takut nanti gua dikeluarin dari sekolah kan kasihan duit orangtua gua,
yaudah akhirnya gua pendem rasa penasaran gua tentang kelas unggulan itu.
Oh
yah kelas unggulan itu IPA 1 dan IPS 1, memang sih isinya orang pinter semua,
tapi seenggaknya, gak usah pilih kasih antara yang pinter dan yang biasa-biasa
aja pinternya, karena semua perselisihan berawal dari rasa iri, dengki dan rasa
ketidakadilan para pemimpinya.
Dulu
di SMP gua, juga ada sebenernya kelas unggulan, tapi di kelas unggulan itu
biasa aja, gurunya disamain juga, gak ada fasilitas yang dilebih-lebihin
seperti kelas unggulan yang di SMA gua.Makanya itu siswanya nggak pada iri
dengan kelas unggulan itu. Padahal kelas unggulan itu isinya anak pinter dan
berbakat semua.
Dan
di SMP gua, akhirnya dihapus kelas unggulannya, yah karena buat apa
ngebeda-bedain antara yang pinter dan yang nggak pinter. Karena semua manusia
dikasih bakat yang berbeda-beda sejak lahir oleh tuhan, bukan hanya pintar
saja.
Tapi
gua masih bersyukur masih bisa sekolah, dan gua juga bersyukur masih ada di
kelas IPA, kalo udah kelas anak IPS di sekolah gua (kecuali IPS 1), itu
kelasnya selalu dikasih yang jauh-jauh dari ruang guru, dan dikasih guru yang
galak dan males. Belum lagi kelasnya di kasih yang paling jelek diantara kelas
lain, memang parah kepala sekolah gua, dan ada juga kelas yang sudah tidak
layak pake (buat gudang) dipake buat kelas anak IPS. Kan parah banget.
Memang
adil itu nggak selalu sama, tuhan memberikan nasib yang berbeda-beda pada umatnya.
Ada yang kaya dan ada juga yang miskin, allah ngasih rezeki yang lebih buat
orang kaya, supaya orang kaya itu bisa membantu orang yang tidak punya
(miskin).dan yang nggak punya jangan juga berkecil hati, karena allah pasti
punya rencana sendiri bagi kalian.
Mungkin
di dunia kalian nggak punya apa-apa.
Tapi belum tentu di akhiratnya. Kalo kalian sering beribadah dan tidak lupa
allah, usaha dan tawakal. Insya allah di akhirat nanti allah menggantikan
keterpurukan kalian di dunia, menjadi sebuah kebahagiaan di akhirat yang tidak
ada habis-habisnya.
Balik
lagi ke konsep adil. Adil itu memang tidak selalu sama. Contoh kecil aja nih :
misalnya kalian sudah SMA, dan adik kalian masih SMP, sedangkan kalian
sekolahnya jauh dan adik kalian sekolahnya deket, masa di kasih duit yang sama
oleh orangtua kalian? Nggak kan, pasti kalian dikasih duit yang lebih banyak
dibandingkan adik kalian.
Tapi
kalo di sekolah gua kan beda ceritanya. Karena kelas unggulan dan kelas yang
biasa-biasa aja bayaran SPPnya sama dan satu sekolahan lagi, mengapa
dibeda-bedakan antara yang unggulan dan yang biasa aja.?mungkin allah dan
kepala sekolahnya yang bisa menjawab.
“dear kepala sekolah.
Kalo anda ingin menaikan
popularitas sekolah dengan cara yang tidak adil seperti ini, dan pengen
memasukan semua kelas unggulan ke universitas negeri. Sementara kelas yang lain
hanya dianggap penghias sekolah saja dan tidak dibimbing dengan baik untuk
memasukkan siswanya ke universitas negeri atau ke perguruan tinggi negeri
Maka anda sama saja menyia-nyiakan
bakat siswa di kelas yang (biasa-biasa aja) dan membuat para siswa di kelas
yang (biasa-biasa) saja jadi males belajar dan akhirnya mereka jadi orang yang
nggak berguna buat orangtua, siapa yang kasihan? Orangtuanya.
Tolonglah jadi kepala sekolah yang
adil, dan tidak memandang tingkat kepinteran kecuali anda rector di perguruan
tinggi negeri, nah boleh nyari yang pinter-pinter.
Dari ujang.Di bulakamba.